Polisi Temukan Indikasi Kesengajaan dan Kelalaian Bocornya Pipa Medco, Pemerintah Kawal Pemulihan Lingkungan

Kombes Pol Bagus Suropratomo Oktabrianto SIK. -FOTO: IST-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Pihak kepolisian menemukan indikasi adanya unsur kesengajaan dari bocornya pipa minyak PT Medco E & P Indonesia di Desa Talang Akar, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI. Kemudian juga kelalaian, sehingga tumpahan minyak mencemari sungai dan terjadi kebakaran.
“Memang ditemukan adanya indikasi sabotase pada pipa yang bocor, selain adanya unsur kelalaian di lokasi tersebut," ungkap Direktur Reskrimsus Polda Sumsel Kombes Pol Bagus Suropratomo Oktabrianto SIK, Jumat (24/1).
Anggotanya dari Subdit IV/Tipidter, sudah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) pascakejadian Rabu (22/1). Kata Bagus, penyidiknya tengah melakukan pendalaman dari hasil olah TKP. “Memintai keterangan para saksi di lokasi kejadian dan mencari bukti visual terkait kejadian tersebut,” ujarnya.
Hal itu dilakukan penyidiknya, untuk mendapatkan bukti awal dalam pemenuhan praduga awal kasus ini. "Saat ini penyidik juga sedang berkoordinasi dengan pihak SKK Migas, untuk melakukan perbaikan guna menanggulangi dampak lingkungan yang terjadi," pungkasnya.
Senada dikatakan Kapolres PALI AKBP Khairu Nasrudin SIK. Dia menduga kebakaran terjadi dari percikan api di titik minyak tumpah yang mengalir di sungai. “Kerugian yang dialami PT Medco diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah,” sebutnya.
BACA JUGA:Takut Memasak, Berisiko Kebakaran, 250 KK Warga Muba Terdampak Bocornya Pipa Minyak PT Medco di PALI
Begitupun kerugian dari pihak warga masyarakat, yang tanam tumbuhnya hangus terbakar. “Tentu warga juga yang terdampak kerugian,” ulasnya. Dia menduga, tidak menutup kemungkinan adanya unsur sabotase dalam insiden pipa bocor PT Medco maupun kebakaran yang terjadi.
Lanjut Khairu, insiden ini dikhawatirkan dapat memicu aksi protes dari warga yang terdampak. "Kami telah mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aksi protes sebelum ada penyelesaian dari pihak perusahaan. Pendataan kerugian warga harus segera dilakukan, agar masyarakat merasa aspirasinya didengar," imbuh lulusan Akpol 2002 itu.
Khairu menambahkan, untuk meminimalkan dampak lebih lanjut, beberapa langkah telah diambil oleh berbagai pihak. “Kami juga merekomendasikan perusahaan segera membersihkan aliran sungai yang tercemar tumpahan minyak, dan mendata kerugian masyarakat yang terdampak,” tegasnya.
Katanya, kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya tanggung jawab perusahaan dalam menjaga lingkungan, dan menjamin kesejahteraan masyarakat sekitar operasi mereka. "Masyarakat berharap insiden ini dapat segera diselesaikan, tanpa meninggalkan luka mendalam bagi lingkungan maupun sosial," tuturnya.
Kepala Desa Talang Akar, Sunarto, mengatakan aliran Sungai Dua tercemar tumpahan minyak mentah. Sehingga sumber air itu tidak lagi bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari warga. Masyarakat kecewa, lambannya respons perusahaan dalam menangani kebocoran.
BACA JUGA:Pipa Medco Dirusak, Negara Merugi, Minyak Cemari Sungai Dua