KRISIS IDENTITAS
Pengamat sosial Dr M Husni Thamrin MSi, menilai, maraknya aksi tawuran belakangan ini yang melibatkan anak muda menunjukkan para pelaku krisis identitas. Dalam proses pencarian jati diri, tapi lewat cara yang salah.
BACA JUGA : Anak Guru Bawa Celurit, Janjian Tawuran via IGTerlibat tawuran menunjukkan ketidakmampuan mereka dalam melakukan adaptasi. Juga gejala heroik (hero syndrome) sampai faktor longgarnya kendali orang tua hingga lingkungan yang tidak mendukung harmoni sosial.
Berbagai langkah intervensi cepat dan tepat harus dilakukan. Memperbanyak ruang publik (public sphare) yang memungkinkan anak muda dapat berinteraksi secara intens. Lalu memfasilitasi aktivitas anak-anak muda yang terutama bersifat publik seperti pertandingan olahraga.
Selain itu, mendorong Karang Taruna terlibat penuh lewat berbagai program dan gerakan. Dinas Pendidikan juga perlu mengintervensi melalui kebijakan pendidikan. Sekolah juga harus banyak kegiatan bermanfaat, yang mampu mencegah anak didik terlibat perbuatan tak bermanfaat. (iol)