Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

Tak Nyaman, Tenant Tutup Usaha, Praktik Premanisme di BKB Tak Kunjung Kelar

RESAH: Kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) sudah terkenal dengan praktik premanisme, jukir liar, pengamen dan PKL yang meresahkan wisatawan. Bahkan beberapa tenant di kawasan tersebut memilih tutup karena sepi dan tidak nyaman. - FOTO: KRIS/SUMEKS-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Aksi premanisme dan pungutan liar seolah jadi permasalahan klasik yang tak kunjung kelar di kawasan sekitaran Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang. Bahkan tidak hanya pengunjung, bahkan pelaku usaha juga tidak nyaman sampai terpaksa kibarkan bendera putih.

Imelda Irwan, General Manager (GM) Dermaga Point pada saat dibincangi koran ini mengungkapkan akibat parkir liar dan banyaknya aksi premanisme ini di kawasan tersebut berpengaruh pada aktivitas usaha. Bahkan sejak lima tahun terakhir ini, kondisi mengkhawatirkan. 

"Pelaku usaha yang menyewa tenant juga banyak menutup usahanya karena merasa tidak nyaman. Bahkan pengunjung kerap mengeluh akan parkir tersebut. Sebab dari awal sudah bayar parkir, saat keluar kena lagi parkir," katanya.

Menjadi hal wajar, pengunjung BKB kian sepi, dia bahkan mengungkap dari 10 tenant yang ada saat ini hanya 7 yang bertahan. "Itu juga tenant dengan banyak cabang. Sangat positif kalau parkir ini hendak ditata," tegasnya. 

Herman, salah satu pengunjung BKB ketika dibincangi menjelaskan kerap mengalami parkirnya bayar double dan dihitung perjam. Kondisi di dalam kawasan BKB juga tidak aman. 

BACA JUGA:Sukses, Festival Jazz Internasional Suara Musi 2024 di BKB Dibanjiri Penonton

BACA JUGA:Saksikan, Ghea Youbi Tampil Menghibur Peserta Apel Siaga Bawaslu Sumsel di BKB Palembang

Dia mengungkap datang ke BKB sekitra pukul 08.00 WIB, saat pertama masuk sudah dikenakan biaya parkir sebesar Rp3 ribu oleh petugas parkir di depan. Kemudian, saat hendak keluar sekitar pukul 11.00 saya dimintai lagi Rp6 ribu dengan alasan, bila tarif pertama di depan itu untuk satu jam, sedangkan sisanya dihitung lagi Rp2 ribu per jam. 

"Jadi total, saya bayar parkir Rp9 ribu hanya untuk berada di BKB selama tiga jam. Ini yang harus diperbaiki, sehingga hal ini tidak membuat image jelek pariwisata di Kota Palembang. Belum lagi, pengamennya juga terkesan memaksa dan mengeluarkan kata-kata tidak pantas saat tidak diberikan uang," ujarnya.

Asisten II Sekda Kota Palembang, Isnaini Madani, menjelaskan penataan parkir akan menjadi perhatian serius pihaknya, terutama dalam upaya peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) sekaligus menindak tegas aksi premanisme memanfaatkan jasa parkir dan juga menertibkan PKL di kawasan BKB.

Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang berencana,  pintu parkir yang selama ini ada di dekat Kantor Dinas Kebudayaan Kota Palembang akan dimajukan hingga ke arah Kantor Pos Jl Merdeka. Sedangkan di dalam kawasan Kantor Dinas Kebudayaan Kota Palembang akan dimanfaatkan untuk parkir kendaraan pribadi.

BACA JUGA:Sungai Kapuran Tinggal Jalan dan Pemukiman, Dulu Jadi Pusat Gudang Kapur, Material Bangunan BKB

BACA JUGA:Cobaan Usai Menghadiri Tablig Akbar, Hilang Motor Vario 125 di Parkiran BKB Palembang

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan