Pemerintah Dorong Akselerasi Ekonomi Digital Indonesia melalui AI dan Kolaborasi Regional

Pemerintah Dorong Akselerasi Ekonomi Digital Indonesia melalui AI dan Kolaborasi Regional-Foto: IST-
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Pemerintah Indonesia terus berusaha mengakselerasi kekuatan ekonomi digital untuk memperkuat daya saing negara di tingkat regional dan global.
Upaya ini melibatkan kolaborasi intens dengan berbagai pemangku kepentingan guna membangun infrastruktur digital yang lebih baik, memanfaatkan kecerdasan buatan (AI), mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, serta memperkuat sistem keamanan digital.
Tak hanya itu, Indonesia juga aktif mendukung ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digital di kawasan.
Dalam acara Alibaba Cloud Developer Summit 2025 di Jakarta, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan bahwa Indonesia memanfaatkan AI untuk memperkuat sektor manufaktur dalam kerangka Industri 4.0, sektor kesehatan, teknologi blockchain, serta machine learning.
BACA JUGA:Pelantikan Kepala Daerah Tahap I Akan Dilaksanakan pada 6 Februari 2025 di Istana Negara
BACA JUGA:Keluarga Kehilangan Bripda Faras Nabhan Attallah, Anggota Polres Lahat yang Tewas Dianiaya
Semua inisiatif ini diharapkan mampu mendorong perekonomian Indonesia tumbuh 8% sesuai dengan target yang ditetapkan Presiden Prabowo.
Airlangga menyebutkan bahwa sektor digital menyimpan peluang besar untuk pertumbuhan non-linier yang hanya bisa dicapai melalui digitalisasi dan peningkatan produktivitas.
Secara global, diproyeksikan bahwa AI akan memberikan kontribusi ekonomi sebesar USD15,7 triliun pada tahun 2030, yang terdiri dari USD6,6 triliun dari peningkatan produktivitas dan USD9,1 triliun dari konsumsi.
Indonesia, dengan konsumsinya yang kuat, turut memanfaatkan AI sebagai katalis utama dalam mendorong ketahanan ekonomi nasional.
BACA JUGA:BNNK OKI dan Lapas Kayuagung Tandatangani MoU Rehabilitasi Warga Binaan Pecandu Narkoba
BACA JUGA:Polres Muratara Sita 26 Paket Sabu dari Dua Pengedar di Desa Mandi Angin
Menko Airlangga juga menekankan pentingnya pengembangan AI yang didukung oleh pengembangan pusat data dan semikonduktor. Indonesia menjadi negara pertama yang berhasil menyelesaikan penilaian kesiapan AI menggunakan Readiness Assessment Methodology dari UNESCO, yang menjadikan Indonesia sebagai pelopor dalam penerapan AI di kawasan ini.
Selain itu, Indonesia juga sedang mengembangkan kawasan-kawasan khusus seperti di Jawa Barat dan Batam, yang ditujukan untuk pusat data.