GRESIK – Peluang Palembang Bank Sumsel Babel (BSB) untuk memuncaki klasemen Proliga terpaksa gagal. Itu setelah pada laga yang digelar di GOR Tri Dharma, Gresik, Jumat (10/1) malam, Sigit Ardian dan kawan-kawan harus mengakui keunggulan tim voli Surabaya Samator dengan skor 3-1.

Laga kedua PLN Mobile Proliga tersebut berlangsung ketat, sempat tertinggal 25-23 di set pertama. Anak asuh Iwan Dedi Setiawan menyamakan skor menjadi 1-1 di set kedua, sayangnya pada dua set berikutnya mereka kehilangan fokus dan kalah 25-15 dan 25-20.

Usai pertandingan, pelatih Palembang BSB, Iwan Dedi Setiawan mengatakan bahwa permainan tim tidak sebaik tahun lalu ketika menghadapi Samator.  “Chemistry tim jelek, receive dan koordinasi kurang bagus,” kata Iwan sebagaimana dilansir dari Radar Surabaya.

Jalannya pertandingan sendiri, pada set pertama di awali dengan intensitas tinggi dan saling bertukar serangan. Sempat imbang 23-23, Palembang BSB harus menyerahkan set pertama kepada Samator.

Pada set kedua Palembang BSB tampil impresif, khususnya di pertengahan set dengan keunggulan 17-12, mereka akhirnya memenangkan set kedua dengan skor 25-19. Sayangnya, set ketiga dan keempat tidak begitu baik dilalui tim berjuluk Bayi Ajaib tersebut, tekanan yang diberikan pemain asing Yaisel Punales dan Setter Lyvan Taboada Diaz membuat Palembang BSB harus mengakui keunggulan lawan.

Manajer Surabaya Samator, Hadi Sampurno, menyatakan rasa syukur atas kemenangan tersebut. “Anak-anak bermain bagus,” ujarnya. Hadi juga berharap Samator dapat melanjutkan tren positif mereka saat menghadapi LavAni pada pertandingan berikutnya.

Kemenangan ini memperkokoh posisi Samator Surabaya di PLN Mobile Proliga 2025, sedangkan Palembang BSB harus tergusur ke peringkat ketiga. Namun, Palembang BSB masih punya kesempatan menyembuhkan luka dan bangkit, untuk menghadapi dua laga selanjutnya yakni melawan Jakarta LavAni dan Jakarta Bhayangkara Presisi. (Kur)