https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Tagih Janji Akses Jalan-Fasum ke Developer

TIMBUN JALAN : Warga Kompleks Modern Sriwijaya menimbun jalan yang dirusak dengan tanah merah. FOTO: IBNU HOLDUN/SUMEKS--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Insiden perusakan jalan menuju Kompleks Modern Sriwijaya di Jl A Kadir, RT 38, RW 07, Gandus, Palembang oleh seorang pengusaha yang mengakui lahan tersebut hingga kini belum clear.

Warga pun menuntut janji pihak developer mengenai akses jalan dan fasilitas umum untuk para penghuni perumahan.

BACA JUGA:Warga Kota Modern Ancam Gugat Developer, Pemilik Lahan Keruk Jalan Perumahan

BACA JUGA:Serahkan Aset atau Hadapi Sanksi Blacklist: Pemerintah Kabupaten Banyuasin Tegaskan Kewajiban Developer Peruma

Armando Perdana, bersama puluhan wakil warga lainnya menjelaskan sejak awal, warga berharap kehidupan di Perumahan Modern Sriwijaya berjalan nyaman sesuai janji developer.

"Saat kami membeli rumah, developer menjanjikan jalan yang layak untuk keluar masuk warga. Namun belakangan ada klaim pihak tertentu bahwa jalan tersebut merupakan tanah pribadi mereka.

Yang kami tahu ini akses jalan yang dijanjikan developer," ujarnya.

Dikatakan, konflik ini mencapai puncaknya pada 6 Januari 2025 ketika jalan tersebut dirusak pihak yang merasa lahan miliknya.

Akibatnya, warga tak bisa menggunakan kendaraan keluar masuk perumahan. "Kami tidak tahu siapa yang melakukan, tetapi jelas ini merugikan warga. Kami minta developer bertanggung jawab karena kami membeli rumah dari mereka," tegasnya.

Tak hanya soal akses jalan, warga juga mengeluhkan janji-janji fasum yang hingga kini tak terealisasi.

Berdasarkan brosur yang ditawarkan saat penjualan, developer akan melengkapi fasilitas masjid, kolam renang, jogging track, taman bermain anak-anak, hingga rencana pembangunan Sekolah Izzudin. Janji ini menjadi daya tarik utama bagi warga.

"Kami tertarik membeli rumah di sini karena fasilitas yang dijanjikan, termasuk sekolah yang lokasinya dekat. Namun sudah lebih dari 10 tahun, tak ada satupun fasilitas itu terealisasi," ujar Armando.

Saat ini, lebih dari 200 kepala keluarga (KK) tinggal di Komplek Modern Sriwijaya merasa kecewa dan kehilangan kesabaran.

Mereka memutuskan melaporkan developer atas dugaan wanprestasi dan menuntut semua janji dipenuhi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan