Pantang Main Bertahan
DUBLIN-Prancis sudah menunjukkan daya ledak luar biasa saat memulai Kualifikasi Piala Eropa 2024. Namun, Republik Irlandia pantang bermain bertahan saat menjamu Les Bleus –julukan Prancis- pada laga lanjutan Grup B di Stadion Aviva, dini hari nanti.
Sebelumnya, Kylian Mbappe dan kawan-kawan menggulung Belanda empat gol tanpa balas di partai pembuka Grup B, pekan lalu. Kemenangan besar itu menjadi bukti bagaimana berbahayanya taji Tim Ayam Jantan.
Menjelang pertemuan mereka di Dublin, Manajer Republik Irlandia Stephen Kenny mengingatkan anak asuhnya tentang tantangan berat yang harus mereka hadapi untuk membendung Mbappe dkk.
Kendati begitu, Stephen Kenny memastikan mereka tetap pada rencana permainan melawan finalis Piala Dunia itu. Stephen Kenny yakin timnya juga memiliki banyak hal untuk ditawarkan di hadapan publik sendiri.
Menurut Kenny, siapapun yang mengetahui kualitas skuat yang ia pilih, pasti paham bahwa mereka tidak akan bermain dengan blok rendah. “Itu bukan bagian dari tim yang kami kumpulkan. Kami tidak ingin melakukan itu, bukan itu yang kami lakukan,” tegasnya di The Independent.ie.
Kenny menjelaskan, mereka tidak berasumsi bahwa hanya karena sebuah tim lebih unggul dari timnya maka Irlandia pasti akan memiliki lebih sedikit penguasaan bola dan harus bertahan lebih dalam kemudian berharap punya kesempatan melakukan serangan balik. Ia mencontohkan laga kontra Portugal di mana penguasaan bola hampir imbang.
“Kami tahu apa yang harus kami lakukan. Tentu saja kami harus membuat rencana untuk ancaman Prancis, kami tidak cukup naif untuk tidak melakukannya. Kita harus menangkalnya, tetapi itu tidak berarti kita tidak dapat membawa ancaman sendiri. Kita bisa," tegasnya.
Sayangnya, Irlandia yang menang 3-2 atas Latvia di laga uji coba Rabu lalu kemungkinan tidak bisa turun dengan kekuatan terbaiknya. Kapten mereka, Seamus Coleman dilaporkan mengalami cedera paha dan masih berjuang untuk pulih tepat waktu.
"Saat ini saya tidak memiliki kejelasan 100% tentang Séamus. Dia pasti akan menjadi bagian dari rencana kami, jadi saya hanya menunggu untuk melihat bagaimana situasinya,” jelasnya di Sport Joe.
Namun, meski bek veteran Everton itu akan absen, Kenny tetap percaya mereka bisa meladeni Prancis. "Akan ideal untuk memilikinya, tetapi terlepas dari itu kami memiliki kapasitas untuk menampilkan performa yang kuat. Kami hanya harus beradaptasi,” tegasnya.
Di kubu Prancis, nyaris tidak ada yang perlu dipertanyakan soal kesiapan mereka. Cara mereka menggulung Belanda menunjukkan mereka tim yang haus kemenangan.
Meski begitu, Didier Deschamps dan pasukannya tidak mau meremehkan Irlandia yang selalu tampil spartan di kandang sendiri. “Saya pikir Irlandia mengawasi kami dari kenyamanan kursi mereka. Dan kami harus bertarung lagi pada Senin malam (Selasa),” tegas Deschamps di situs FFF.
Dengan tuan rumah dipastikan mengirim tim untuk memantau mereka saat berduel dengan Belanda, Deschamps mungkin akan melakukan rotasi. “Saya akan menunggu untuk melihat kondisi semua orang. Mungkin ada beberapa perubahan,” bebernya.
Sejak takluk 3-2 dari Boys in Green di kualifikasi Piala Dunia 1982, Prancis tidak terkalahkan dalam tujuh pertemuan terakhir mereka dengan Irlandia. Termasuk memenangkan empat dari lima duel terakhir.
Namun, Irlandia yang absen di Euro 2020 jelas akan berusaha memperbaiki rekor pertemuan itu. Apalagi, mereka sudah tidak terkalahkan dalam 14 pertandingan kandang terakhirnya. (amr/gsm)