SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam rangka meningkatkan peran strategis Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai instrumen vital untuk menarik investasi dan memperkuat perekonomian nasional, Plt Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Rizal Edwin Manansang, melantik sejumlah pejabat baru pada Selasa (7/1).

Pelantikan tersebut meliputi Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas, dan Pejabat Fungsional di lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Nasional KEK.

"KEK telah terbukti menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi di berbagai negara, seperti Tiongkok, Vietnam, Thailand, dan negara-negara ASEAN lainnya.

Kini saatnya KEK di Indonesia memaksimalkan potensinya," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, pada kesempatan terpisah.

BACA JUGA:Bakal Tanam Jagung Serentak, Dukung Program Ketahanan Pangan di Muara Enim

BACA JUGA:Kinerja Perbankan Tumbuh Positif dengan Risiko Terjaga, Pertumbuhan Kredit Capai Double Digit

Perkembangan Pesat Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia

Sejak pertama kali ditetapkan, KEK di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan signifikan.

Saat ini, terdapat 24 KEK yang mencakup berbagai sektor strategis, seperti manufaktur, ekonomi digital, kesehatan, pendidikan, serta layanan perawatan dan perbaikan pesawat (maintenance, repair, overhaul).

Data terkini menunjukkan bahwa selama tahun 2024, KEK berhasil mencatat investasi senilai Rp82,6 triliun, sekaligus menyerap 42.930 tenaga kerja.

Secara kumulatif, dari 2012 hingga 2024, total investasi yang dihimpun mencapai Rp256,7 triliun, dengan serapan tenaga kerja sebanyak 156.208 orang dan melibatkan 394 pelaku usaha.

BACA JUGA:Indeks Saham Anjlok, Tapi Bursa Karbon Bersinar: Transaksi Capai Rp50 Miliar!

BACA JUGA:Dijerat Pasal Berlapis, 4 Terdakwa Dugaan Korupsi Mega Proyek LRT Tak Eksepsi

Komitmen Baru untuk Meningkatkan Kontribusi KEK

Rizal Edwin Manansang menyatakan bahwa capaian ini menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi seluruh pejabat dan pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Nasional KEK.

"Kita dituntut untuk memberikan kontribusi yang lebih besar, mendukung pengembangan KEK, dan memastikan pertumbuhan ekonomi nasional dapat mencapai target 8%," tegasnya.