https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Limbah Plastik: Ancaman Serius Bagi Lingkungan, Ekosistem, dan Masa Depan Generasi Mendatang

Bahaya limbah plastik tak bisa diabaikan. Yuk, mulai kurangi penggunaan plastik demi lingkungan yang lebih sehat! Foto: berry/sumateraekspres.id--

SUMATERAEKSPRES.ID - Banyak produk pabrik menggunakan bahan baku plastik sebagai kemasan produk.

Baik makanan dan minuman banyak menggunakan pembungkus plastik.

Persoalan sampah atau limbah plastik ini seringkali menjadi masalah.

Apalagi jika limbah atau sampah plastik dibuang sembarangan ke alam sekitar kita.

Dampak plastik terhadap lingkungan merupakan akibat negatif yang harus ditanggung alam karena keberadaan sampah plastik.

Limbah plastik ini juga berbahaya terhadap lingkungan dan ekosistim di sekitar lokasi tersebut. Apalagi jika jumlahnya banyak akan mencemari lingkungan.

BACA JUGA:Larangan Kantong Plastik Belum Efektif, Aturan Berlaku 1 Januari, tapi Masih Digunakan

BACA JUGA:Produksi Sampah Didominasi Plastik, 70 Persen, Ratusan Tahun Baru Terurai

Sebagaimana yang diketahui, plastik yang mulai digunakan sekitar 50 tahun yang silam, kini telah menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia.

Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan penduduk dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak per tahun, dan 14 juta pohon ditebang.

Konsumsi berlebih terhadap plastik, pun mengakibatkan jumlah sampah plastik yang besar. Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki sifat sulit terdegradasi (non-biodegradable).

Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Sampah kantong plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara.

Kantong plastik terbuat dari penyulingan gas dan minyak yang disebut ethylene. Minyak, gas dan batu bara mentah adalah sumber daya alam yang tak dapat diperbarui.

Semakin banyak penggunaan plastik berarti semakin cepat menghabiskan sumber daya alam tersebut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan