Menag Nasaruddin Umar Tegaskan Pentingnya Menjaga Kesucian Ibadah Haji dan Menghindari Penyimpangan
Menag Nasaruddin Umar Tegaskan Pentingnya Menjaga Kesucian Ibadah Haji dan Menghindari Penyimpangan-Foto: Kemenag-
SUMATERAEKSPRES.ID - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memberikan pesan tegas kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia.
Menag mengingatkan agar setiap elemen yang terlibat dalam penyelenggaraan haji dapat menjaga kesucian ibadah haji dan menjauhkan diri dari segala bentuk penyimpangan yang dapat merusak integritas dan tujuan suci pelaksanaan ibadah ini.
Acara yang dihadiri oleh berbagai stakeholder penting dalam penyelenggaraan haji, termasuk Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU), serta Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), juga menjadi kesempatan bagi Menag untuk menegaskan komitmen pemerintah dalam mengutamakan kualitas pelayanan bagi jemaah haji Indonesia.
BACA JUGA:Pemerintah Bakal Lakukan Penambahan Personil TNI untuk Pelayanan Ibadah Haji
BACA JUGA:Anggaran BP Haji 2025 Ditingkatkan Rp50 Miliar, Ini Rencana Penggunaannya
“Penyelenggaraan haji harus tetap yang terbaik, tidak boleh ada bisnis yang merugikan jemaah. Ini adalah hajat besar dalam menjalankan rukun Islam yang kelima,” ujar Menag Nasaruddin Umar.
Menurutnya, kesucian dan ketulusan dalam pelaksanaan ibadah haji harus menjadi prioritas utama bagi seluruh pihak yang terlibat.
Pentingnya Kejujuran dan Pelayanan Terbaik
Menag menekankan pentingnya integritas dalam penyelenggaraan haji, baik dari segi finansial maupun pelayanan. "Kami akan tegas, tidak ada toleransi terhadap penyimpangan.
BACA JUGA:Ratusan Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Wisuda, Generasi Tangguh untuk Indonesia Emas
BACA JUGA:Resep Sup Ikan Laut Kemangi Simpel: Sajian Segar untuk Menghidupkan Mood Weekend Anda
Penyelenggaraan haji harus bersih dan suci, sesuai dengan esensi dari ibadah itu sendiri," tegas Menag.
Selain itu, Menag juga menyampaikan keprihatinannya terkait panjangnya daftar tunggu jemaah haji Indonesia, serta banyaknya jemaah haji yang berusia lanjut.
Oleh karena itu, ia meminta agar seluruh pihak yang terlibat memberikan pelayanan yang maksimal dan penuh perhatian terhadap jemaah haji, terutama para lansia.
“Jemaah lansia sering kali lebih sensitif, jadi penting bagi kita untuk memberikan pendekatan yang penuh penghormatan,” ujar Menag.