Jelang Nataru, Stok 12 Komoditi di Lahat Aman
STOK AMAN: Jelang Nataru, stok 12 komoditi bahan pokok penting aman. Tampak Pj Bupati Lahat Imam Pasli SSTP saat mengecek pasar beberapa waktu lalu. -foto Kominfo Lahat for sumeks -
Lahat,SUMATERAEKSPRES.ID - Ketersediaan pangan di Kabupaten Lahat terbilang aman jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Terutama utama 12 komoditi utama atau bahan pokok penting (bapokting).
Kadis Ketahanan Pangan Ibni Norris SE MM melalui Kabid Ketersediaan Pangan dan Kerawanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Evi Mardalena SP mengatakan, dari produksi dan barang masuk (stok masuk) ke Kabupaten Lahat bila disandingkan dengan kebutuhan konsumsi masyarakat Lahat masih dalam pada proyeksi neraca pangan wilayah, masih keadaan surplus.
BACA JUGA:Khusus Guru! Bank BRI Buka Program Akhir Desember, Ada Pinjaman Ratusan Juta dengan Angsuran Rendah
“Jadi ketersediaan pangannya ada dari produksi dari Lahat sendiri maupun barang perdagangan dari luar yang masuk ke Lahat,” ungkapnya, Jumat (13/12).
Untuk 12 komoditi utama itu di antaranya beras, jagung, kedelai, bawang merah, cabai besar, cabai rawit, gula, minyak goreng, daging ayam, daging sapi dan telur ayam. “Dari 12 komoditi itu tidak ada yang minus. Kita melakukan pendataan baik per bulan maupun prediksi per tahun maupun per semester” tambahnya.
Rinciannya yakni, beras total ketersediaan 11.299,82 kg, dengan kebutuhan 4.462,96 kg. Lalu jagung ketersediaan 256.24 kg dengan kebutuhan 88,06 kg. Kedelai ketersediaan 468.13 kg dengan kebutuhan 279,25 kg. Bawang merah ketersediaan 151.45 kg, dengan kebutuhan 121,4 kg. Bawang putih ketersediaan 157,81 kg dengan kebutuhan 124.94 kg. Cabai rawit ketersediaan 146,14 kg, dengan kebutuhan 129,02 kg. Cabai besar ketersediaan 312.16 kg, dengan kebutuhan 289,94 kg.
Daging sapi ketersediaan 89,87 kg, dengan kebutuhan 60,42 kg. Daging ayam ketersediaan 1.010,97 kg, dengan kebutuhan 561,34 kg. Telur ketersediaan 538,18 kg dengan kebutuhan 392,19 kg. Gula ketersediaan 994.13 kg, dengan kebutuhan 381.17 kg. Selanjutnya minyak goreng ketersediaan 857.22 liter dengan kebutuhan 419,7 liter. (gti/lia)