Hukum Pacaran dalam Islam: Menghindari Zina dan Menjaga Kehormatan Sesuai Syariat yang Berlaku

Reporter: Nanda |

Editor: Novis |

Rabu , 11 Dec 2024 - 09:03

Pacaran dalam Islam dianggap tidak sesuai syariat. Jaga kehormatan dan hindari zina untuk hidup yang berkah. Foto: istimewa--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam Islam, pacaran umumnya dianggap tidak diperbolehkan.

Hal ini karena pacaran sering kali melibatkan aktivitas yang mendekati zina, seperti berduaan tanpa mahram, bersentuhan, atau berkomunikasi secara intens yang bisa menimbulkan fitnah.

Islam mengajarkan untuk menjaga hubungan antara laki-laki dan perempuan dalam batas-batas yang ditentukan, seperti hanya berinteraksi dalam konteks yang halal dan selalu menjaga adab serta etika. Rasulullah SAW bersabda,

“Tidak boleh antara laki-laki dan wanita berduaan kecuali disertai oleh mahramnya, dan seorang wanita tidak boleh bepergian kecuali ditemani oleh mahramnya” (HR. Muslim).

Islam sangat menekankan pentingnya menjaga batasan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram.

Berikut beberapa alasan mengapa pacaran dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam, dilansir dari berbagai sumber :

1. Menjaga Kehormatan dan Kesucian: Islam mengajarkan untuk menjaga kehormatan dan kesucian diri. Pacaran sering kali melibatkan aktivitas yang bisa menimbulkan fitnah dan godaan untuk melakukan perbuatan yang dilarang.

2. Menghindari Zina: Pacaran bisa menjadi jalan menuju zina, yang merupakan dosa besar dalam Islam. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an, “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” (QS. Al-Isra: 32).

3. Menjaga Pandangan dan Pergaulan: Islam mengajarkan untuk menjaga pandangan dan pergaulan. Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita kecuali bersama mahramnya” (HR. Bukhari dan Muslim).

3. Pernikahan sebagai Solusi: Islam menganjurkan pernikahan sebagai solusi untuk menyalurkan cinta dan kasih sayang secara halal dan diberkahi. Pernikahan juga memberikan perlindungan dan tanggung jawab yang jelas bagi kedua belah pihak.

hukum pacaran dalam islam: menghindari zina dan menjaga kehormatan sesuai syariat yang berlaku                            palembang, sumateraekspres.id - dalam islam, pacaran umumnya dianggap tidak diperbolehkan.
hal ini karena pacaran sering kali melibatkan aktivitas yang mendekati zina, seperti berduaan tanpa mahram, bersentuhan, atau berkomunikasi secara intens yang bisa menimbulkan fitnah.
islam mengajarkan untuk menjaga hubungan antara laki-laki dan perempuan dalam batas-batas yang ditentukan, seperti hanya berinteraksi dalam konteks yang halal dan selalu menjaga adab serta etika. rasulullah saw bersabda,
“tidak boleh antara laki-laki dan wanita berduaan kecuali disertai oleh mahramnya, dan seorang wanita tidak boleh bepergian kecuali ditemani oleh mahramnya” (hr. muslim).
baca juga:wah, baru pacaran oknum mahasiswa ini aniaya pacar berulang kali 
baca juga:pandangan islam tentang pacaran: menghindari zina dan menjaga kehormatan
islam sangat menekankan pentingnya menjaga batasan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram.
berikut beberapa alasan mengapa pacaran dianggap tidak sesuai dengan ajaran islam, dilansir dari berbagai sumber : 
1. menjaga kehormatan dan kesucian: islam mengajarkan untuk menjaga kehormatan dan kesucian diri. pacaran sering kali melibatkan aktivitas yang bisa menimbulkan fitnah dan godaan untuk melakukan perbuatan yang dilarang.
2. menghindari zina: pacaran bisa menjadi jalan menuju zina, yang merupakan dosa besar dalam islam. allah swt berfirman dalam al-qur’an, “dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” (qs. al-isra: 32).
3. menjaga pandangan dan pergaulan: islam mengajarkan untuk menjaga pandangan dan pergaulan. rasulullah saw bersabda, “janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita kecuali bersama mahramnya” (hr. bukhari dan muslim).
3. pernikahan sebagai solusi: islam menganjurkan pernikahan sebagai solusi untuk menyalurkan cinta dan kasih sayang secara halal dan diberkahi. pernikahan juga memberikan perlindungan dan tanggung jawab yang jelas bagi kedua belah pihak.
baca juga:orang tua melarang pacaran, pacar juga menolak diajak ‘kawin lari’, siswi sma akhirnya gantung diri
baca juga:fenomena pacaran di usia sekolah picu lonjakan pernikahan dini di oku timur
dalam islam, prinsip menjaga batasan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram sangat kuat.
namun, ada beberapa situasi di mana interaksi antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram diperbolehkan, asalkan tetap dalam batasan yang ditentukan oleh syariat. beberapa pengecualian ini meliputi:
1. konteks pendidikan dan pekerjaan: interaksi antara laki-laki dan perempuan dalam konteks pendidikan atau pekerjaan diperbolehkan selama tetap menjaga adab dan etika islam, seperti tidak berduaan di tempat yang tertutup dan menjaga pandangan.
2. kebutuhan darurat: dalam situasi darurat, seperti memberikan pertolongan pertama atau situasi medis yang mendesak, interaksi antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram diperbolehkan.
3. kegiatan sosial yang halal: kegiatan sosial yang melibatkan interaksi antara laki-laki dan perempuan, seperti acara keluarga atau komunitas, diperbolehkan selama tetap menjaga batasan syariat dan tidak menimbulkan fitnah.
baca juga:oknum guru smp tersangka pencabulan, ngaku pacaran dengan muridnya yang dicabuli
baca juga:eits, yang masih pacaran belum boleh ya..... ini 8 cara mencegah kehamilan hanya bagi pasangan suami istri.
4. proses ta’aruf: dalam proses mencari pasangan hidup, islam memperbolehkan ta’aruf, yaitu proses saling mengenal antara calon pasangan dengan cara yang sesuai syariat, seperti melalui perantara atau dalam pengawasan keluarga.
penting untuk selalu menjaga niat yang baik dan mematuhi aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam islam untuk menghindari hal-hal yang dilarang. wallahu a'lam bish-shawab.