Indonesia-Inggris Berkolaborasi Temukan Solusi Sampah Plastik
SAMPAH: Pemandangan tumpukan sampah plastik di salah satu pantai di Indonesia.FOTO: PISCES--
"Kita memerlukan lebih dari sekadar perbaikan teknis. Memahami alasan di balik perilaku masyarakat dapat membantu menciptakan komunikasi yang lebih efektif untuk mendorong perubahan perilaku terkait penggunaan plastik."
Pada kegiatan tersebut, PISCES juga meluncurkan laporan ilmiah komprehensif yang menyajikan temuan penelitian utama.
Laporan tersebut menjadi panduan bagi Indonesia untuk mencapai target ekonomi sirkular pada 2040.
Studi ini menyediakan "toolbox" berupa pendekatan dan solusi berbasis bukti untuk mengatasi kebocoran plastik secara sistemik, bukan hanya pada gejala permasalahan.
“Laporan ini adalah hasil kerja keras dari banyak pihak, dan kami percaya dapat menjadi langkah penting menuju lingkungan yang lebih bersih,” kata Jobling.
BACA JUGA:Gandeng Kampus Ubah Sampah Jadi Pulsa
BACA JUGA:PSEL Ditarget Selesai 2026, Mampu Olah Seribu Ton Sampah per Hari
PISCES memadukan keahlian dari periset, pemerintah, komunitas, dan sektor industri.
Program tersebut juga melibatkan masyarakat lokal untuk memahami perilaku mereka dalam penggunaan plastik dan mengedukasi mereka mengenai cara pengelolaan sampah yang lebih baik.
Dengan peran aktif BRIN dan dukungan pemerintah Inggris, proyek tersebut menjadi salah satu model kolaborasi internasional yang bisa ditiru oleh negara lain.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai proyek ini, dan laporan lengkap dapat diakses melalui situs web PISCES.
Proyek PISCES juga membuktikan bahwa pendekatan berbasis sistem dan kerja sama lintas sektor dapat menjadi kunci dalam mengatasi permasalahan sampah plastik yang kompleks.
Dengan komitmen BRIN serta kolaborasi internasional, Indonesia punya peluang menjadi pemimpin global dalam solusi pengelolaan plastik yang berkelanjutan. (lia)