Merugi, Perumda Tirta Raja Sesuaikan Tarif
Bertho Darmo-foto: andika/sumeks-
BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID - Manajemen Perumda Tirta Raja bakal melakukan penyesuaian tarif air bersih, yang direncanakan berlaku mulai 2025 mendatang. Kenaikan tarif ini dikarenakan sudah tidak sesuainya tarif air bersih dengan biaya produksÄ° air. Sehingga perusahaan daerah tersebut selama ini mengalami kerugian.
Direktur Utama Perumda Tirta Raja Bertho Darmo Poedjo Asmanto saat dikonfirmasi membenarkan adanya rencana penyesuaian tarif air bersih tersebut. "Ya betul memang ada rencana penyesuaian tarif air bersih tersebut," ujar Bertho, dikonfirmasi Senin (9/12).
Adanya biaya produksi yang sudah tidak sesuai lagi dengan tarif air bersih menjadi salah satu pertimbangan. Sebelum penyesuaian, tarif air bersih rata rata Rp 5.376,73 perm3, sedangkan untuk biaya produksi sebesar Rp 5.692,08 m3.
Rencana perubahan tarif air bersih ini juga sudah melalui proses konsultasi dengan BPKP Sumsel, Kemendagri, dan juga studi banding ke PDAM jainnya.
Terlebih, Perumda Tirta Raja sendiri sudah cukup lama tidak melakukan penyesuaian tarif air bersih.
BACA JUGA:Reses Pertama Persi, SE Fokus pada Pembangunan Infrastruktur dan Air Bersih di Empat Lawang
BACA JUGA:Pasang Sambungan IPAL Gratis, Mampu Produksi Air Bersih 700 Meter Kubik
Karena pada Juni 2024 lalu, sudah pernah dilaporkan kepada Komisi 3.DPRD OKU, soal Perumda Tirta Raja yang sudah 12 tahun tidak menyesuaikan tarif air bersih. Penetapan tarif Perumda Tirta Raja sebelumnya berdasar SK Bupati OKU Nomor 451/KPTS/VII/2011 tanggal 21 Nopember 2011.
Penyesuaian tarif air bersih bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Khususnya kepada pelanggan. Selain diharapkan ke depan bisa memberikan kontribusi pendapatan asli daerah kepada pemerintah daerah Kabupaten OKU.
Ditambahkan, sebelum penyesualan tarif, sudah ada upaya peningkatan layanan dan kualitas air bersih. Seperti program pengurasan instalasi pengolahan secara rutin, reservoir dan booster. Penanganan kebocoran secara masif, dan pemeliharaan fasilitas produksi seperti pompa intake dan pompa distribusi.