Israel dan Hamas Menuju Gencatan Senjata, Fokus Pembahasan Pembebasan Sandera
Israel dan Hamas Menuju Gencatan Senjata, Fokus Pembahasan Pembebasan Sandera--
Israel kini tengah meninjau daftar tersebut, dan delegasi Israel diperkirakan akan tiba di Kairo pada malam Senin untuk melanjutkan perundingan lebih lanjut.
Perkembangan Baru dan Optimisme dalam Perundingan
Perundingan ini berkembang pesat, terutama setelah serangkaian kegagalan yang terjadi pada tahun lalu. Pada akhir November 2023, sempat tercapai kesepakatan yang memungkinkan pembebasan 105 sandera dalam durasi gencatan senjata satu minggu.
Meskipun Israel meyakini ada sekitar 96 sandera yang masih berada di Gaza, dengan 34 di antaranya sudah dipastikan tewas, tekanan internasional, terutama dari AS, memberikan dorongan baru dalam upaya mencapai kesepakatan yang lebih luas.
Presiden terpilih AS, Donald Trump, bahkan mengancam akan "membayar neraka" jika sandera yang masih ditahan tidak dibebaskan sebelum ia menjabat pada 20 Januari 2025.
Tekanan ini tampaknya memberikan semangat baru dalam perundingan, dengan laporan-laporan yang menunjukkan optimisme di kalangan pejabat yang terlibat, baik dari Mesir, Qatar, Turki, hingga AS, yang semuanya turut dalam peran sebagai mediator.
Rencana Gencatan Senjata yang Lebih Luas
Usulan yang saat ini sedang dibahas, yang diajukan oleh Mesir, meliputi gencatan senjata bertahap dengan durasi dua bulan.
Selama periode tersebut, Israel diharapkan mulai menarik pasukannya dari Gaza, sementara kedua belah pihak akan berusaha mencapai kesepakatan untuk penghentian perang secara permanen.
Hamas telah menyetujui rencana masa transisi selama 60 hari, yang memungkinkan pengiriman bantuan seperti makanan, obat-obatan, dan bahan bakar ke Gaza.
Meski demikian, masih ada perbedaan tajam antara Hamas dan Israel mengenai gencatan senjata ini. Hamas menuntut penarikan pasukan Israel secara permanen sebagai syarat untuk pembebasan sandera yang tersisa, sementara Israel menekankan bahwa gencatan senjata ini hanya bersifat sementara, dengan pasukan IDF tetap berada di Gaza.
Pembentukan Komite Pengelola Gaza
Salah satu isu penting yang dibahas dalam pertemuan di Kairo adalah pembentukan Komite Dukungan Komunitas untuk mengelola Jalur Gaza setelah perang berakhir.
Hamas sudah menyetujui usulan ini, namun kini tekanan datang dari pihak Mesir yang menginginkan persetujuan dari Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas untuk mengesahkan rencana tersebut.
Mesir berharap dengan adanya persetujuan ini, proses perundingan dapat berjalan lebih lancar dan membantu membangun stabilitas di Gaza pasca-perang.
Pengaruh Pemilihan Presiden AS terhadap Perundingan
Kemenangan Donald Trump dalam pemilihan AS baru-baru ini memberi momentum baru bagi perundingan ini.
Perdana Menteri Qatar mengungkapkan bahwa terdapat harapan besar akan tercapainya kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera seiring dengan pelantikan Trump yang dijadwalkan pada Januari 2025.
Sumber dari berbagai kelompok Palestina di Gaza juga mengungkapkan bahwa Hamas telah meminta mereka untuk mengumpulkan data mengenai sandera sebagai persiapan untuk kemungkinan kesepakatan yang lebih luas.