Asal Usul Sukapindah, Imbas Penjajahan Belanda
SEJARAH UNIK Desa Suka PIndah memiliki sejarah unik. Desa ini menjadi tempat pelarian warga dari penjajahan Belanda. FOTO : IST--
Nama Desa Suka Pindah murni diambil dari Bahasa Indonesia. Karena pada waktu itu, warga Suka Pindah dan terpecah menjadi tiga kelompok.
"Hingga saat ini, entah kebetulan atau tidak, Desa Suka Pindah terbagi tiga dusun," tuturnya.
Lanjut Islamudin, sejak awal pembentukan, Desa Suka Pindah ketika itu dipimpin seorang ahli agama dari Palembang bernama KH Agus Salim yang berdakwah ke penjuru Sumatera Selatan.
Desa Suka Pindah berbatasan dengan Desa Tanjung Agas di sebelah timur, Ulak Kerbau Lama dan Ulak Kerbau Baru di sebelah barat, Siring Alam di sebelah utara, dan Jagalano (Kecamatan Rantau Panjang) di sisi selatan.
BACA JUGA:Jejak Pemberontakan di Indonesia: Dari Masa Penjajahan hingga Kini, Sebuah Kilas Balik
BACA JUGA:Menelusuri Jejak Sejarah di Jembatan Teluk, Saksi Bisu Perjuangan Masyarakat Muba Melawan Penjajah
Penduduk Desa Suka Pindah pada tahun 2024 berjumlah 1.380 orang, merupakan Suku Pegagan yang mayoritas bekerja sebagai petani. Orang-orang Suka Pindah itu homogen.
“Hampir seluruhnya menikah dengan sesama Suku Pegagan, tidak ada suku lain yang tinggal di desa ini," ungkap Islamudin. (dik)