Deadlock di Rakerprov KONI Sumsel: 44 Cabor Ajukan Mosi Tidak Percaya terhadap Kepemimpinan
Deadlock Rakerprov KONI Sumsel, 44 cabor tuntut transparansi dan desak Musorprovlub untuk evaluasi kepemimpinan. Foto: istimewa--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID– Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Selatan berakhir dengan kebuntuan, Sabtu (7/12).
Rapat yang digelar di Hotel Emilia, Palembang, itu memanas setelah pimpinan rapat meninggalkan ruangan, memaksa jalannya sidang diambil alih oleh perwakilan cabang olahraga (cabor) dan KONI Kabupaten/Kota.
Pengambil alih rapat di antaranya Wirayudha (bola tangan), Suparman Roman (IODI), Ruli (judo), dan Dante (SIWO).
Mereka sepakat untuk mengajukan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan KONI Sumsel. Dukungan datang dari 40 cabor dan 12 KONI Kabupaten/Kota.
BACA JUGA:Konsolidasi dan Pembinaan Atlet KONI Sumsel Hadapi PON 2028 dan Optimalkan Fasilitas Jakabaring
“Kami akan segera mengoordinasikan mosi ini dengan KONI pusat,” tegas Suparman Roman.
Permintaan Transparansi
Kritik terhadap pengelolaan KONI Sumsel bermula dari tuntutan transparansi kinerja dan audit keuangan setahun terakhir.
Perwakilan cabor, Lidayanto, menyebut permintaan itu tidak direspons memuaskan.
Sekretaris Squash, Wastu, menilai ketidakhadiran Ketua Umum KONI Sumsel, Gunhar, menjadi pemicu utama.
“Kehadiran Ketua Umum itu penting untuk mengevaluasi program kerja. Tanpa beliau, Rakerprov kehilangan arah,” ujarnya.
Musorprovlub Jadi Tuntutan
Ketua Umum WI Sumsel, Muhammad Asrul Indrawan, menyebut krisis kepercayaan terhadap KONI Sumsel sudah tidak dapat diredam.