https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Antara Realita dan Legenda, Membedah Keberadaan Suku Boncel di Muratara

Antara mitos dan kenyataan, kisah Suku Boncel di Muratara terus hidup dalam cerita rakyat. Apakah mereka benar ada atau hanya legenda belaka? Foto:Ist/Sumateraekspres.id--

Fosil Homo floresiensis, yang sering dijuluki sebagai "hobbit," ditemukan di Liang Bua, sebuah gua di Pulau Flores.

Manusia purba ini diperkirakan memiliki tinggi tubuh sekitar satu meter atau bahkan kurang, serta otak yang kecil, serupa dengan ukuran otak simpanse.

Namun, meski otaknya kecil, Homo floresiensis mampu menggunakan alat-alat batu dan berburu serta hidup dalam kelompok sosial.

BACA JUGA:Pisang Goreng Keju dan Cokelat: Kombinasi Makanan Tradisional dengan Kreasi Kekinian yang Menggoda

BACA JUGA:20 Jurusan Sarjana Terbanyak Mahasiswanya Drop Out, Kuliahnya Berat Kawan!

Temuan fosil ini memberi petunjuk bahwa mungkin ada kelompok manusia purba lain yang memiliki ciri-ciri serupa dengan yang digambarkan dalam legenda, seperti Suku Boncel.

Penemuan ini juga memperkaya wawasan dunia antropologi, menunjukkan bahwa manusia purba dengan ukuran tubuh kecil mungkin pernah hidup di kawasan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.

BACA JUGA:10 Tahun Konsisten, Bukit Asam Raih Predikat Indonesia Most Trusted Company di CGPI 2024

BACA JUGA:PT PAMA dan PTC Cari Pegawai Lulusan SMA dan S1, Pendaftaran Segera Tutup!

Walaupun hingga kini keberadaan Suku Boncel masih menjadi misteri dan lebih banyak dianggap sebagai bagian dari cerita rakyat, penemuan fosil manusia purba yang mirip dengan deskripsi mereka menunjukkan bahwa ada kemungkinan bahwa mitos tersebut berasal dari realita sejarah yang jauh lebih tua.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan