Diprediksi, Masih Ada 500 Anjing Liar
*4 Tahun Tanpa Kasus. Target Palembang Bebas Rabies 2024
PALEMBANG - Kota Palembang sudah bebas rabies. Sebab, dalam 4 tahun terakhir tidak ada lagi kasus rabies. Penegasan ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Palembang, Sayuti.
Dia mengatakan sebenarnya suatu daerah bebas rabies jika tidak ada lagi kasus itu dalam 2 tahun. “Nah, Palembang sudah 4 tahun tanpa kasus rabies. Jadi kita anggap sudah bebas,” katanya pada acara FGD Menuju Palembang Bebas Rabies 2024 di Rumah Makan (RM) Sri Melayu, Selasa (21/3).
Meski begitu, bukan berarti kota yang sudah mendapat sertifikat pengakuan dari kementerian ini bebas rabies. Sebab masih tetap berisiko. Risiko, kemungkinan dan potensi kasus rabies masuk masih banyak.
“Untuk menekan resiko itu maka harus ada upaya-upaya yang kita lakukan. Lewat FGD ini kita berdiskusi guna mendapatkan masukan-masukan mewujudkan Palembang Bebas Rabies 2024,” terangnya.
Dalam FGD kemarin banyak saran dan masukan. Seperti terkait data yang mesti di-updating atau diperbaharui, kolaborasi atau sinergi dengan semua stakeholder terkait. Misal pada kasus gigitan yang didapat Dinas Kesehatan (Dinkes), paling tidak berkolaborasi dengan DPKP. Tidak harus diminta dulu.
BACA JUGA : Kendala Sidik Jari JCH LansiaSaat ini, pihaknya hanya mendapat laporan angka kasus gigitan per tahun saja dari Dinkes. Tapi belum secara mendetil, sepertigigitan terjadi dimana, kasusnya terbanyak di kelurahan mana, yang mengigit hewan penular rabies (HPR) jantan atau betina, dan lainnya.
“Tidak mudah memang untuk bebas rabies,” tuturnya.
Penegakkan hukum seperti tercantum dalam Perwali Nomor 38/2020. Disebutkan, tidak boleh ada lagi HPR (terutama anjing) yang diliarkan atau di luar perkarangan. “Saat ini HPR anjing terdata di kita sekitar 1.500 ekor. Tapi ini perlu didata lagi. Termasuk umurnya, untuk memprediksi masa produktif dan antisipasi. Diprediksi masih ada sekitar 500-an anjing liar,” bebernya.
Dalam FGD kemarin, hadir narasumber dari komisi ahli Kementerian Pertanian khususnya bidang PKH (Peternakan dan Kesehatan Hewan) dan Veteriner. Pesertanya berasal dari stakeholder terkait, seperti komunitas pecinta hewan dan dinas terkait.(*/tin)