Kendala Sidik Jari JCH Lansia
Proses Visa Biometrik untuk Haji
Saat banyak umat Islam ingin berumrah di bulan Ramadan, para jemaah calon haji (JCH) di Sumsel juga terus mempersiapkan diri. Salah satu yang sedang dilakukan sekarang, membuat visa biometrik. Dalam praktiknya tidak mudah.
Aplikasi Saudi Visa Bio digunakan dalam proses penerbitan visa melalui pendaftaran fitur biometrik wajah, sidik jari, serta fotokopi paspor. Harapannya, jemaah calon haji (JCH) sendiri yang memprosesnya. Tinggal unduh aplikasi ini di handphone (Hp) masing-masing.
Lalu seluruh identitas termasuk sidik jari dan wajah jemaah direkam pada aplikasi tersebut. Maksudnya untuk mempermudah proses pembuatan visa. “Tapi tidak semua jemaah punya handphone yang punya spesifikasi untuk scan biometrik. Itu masalahnya,” kata Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Sumsel, H Armet Dachil.
Diperlukan kamera ponsel yang kualitasnya canggih untuk jemaah bisa rekam wajah. Kapasitas memori juga perlu besar. Prosesnya juga harus dilakukan di bawah ruang terbuka/sinar matahari atau dalam ruang dengan lampu yang terang. “Belum lagi kendala sinyal. Tahu sendiri di Sumsel bagaimana kondisinya,” tambah dia. BACA JUGA : Diprediksi, Masih Ada 500 Anjing Liar
Dengan berbagai syarat dan kendala itu, Kanwil Kemenag Sumsel bersama Kemenag kabupaten/kota terpaksa turun tangan. Disiapkan tim untuk jemput bola, bantu JCH membuat visa bio. Modalnya, handphone bagus milik petugas tersebut. “Tapi kan kasihan juga kalau pakai handphone pribadi untuk semua jemaah,” imbuh Armet.
Salah satu kendala, kesulitan saat rekam wajah dan sidik jari jemaah lanjut usia (lansia). Kanwil Kemenag Sumsel bersama Kemenag kabupaten/kota terpaksa turun tangan. Disiapkan tim untuk jemput bola, bantu JCH membuat visa bio. Modalnya, handphone bagus milik petugas tersebut
“Kita akan secepatnya menyelesaikan visa para jemaah ini karena ada kaitan dengan penentuan kloter,” beber Armet. Saat ini, petugas Kemenag sudah mulai membantu para JCH di Palembang untuk proses pembuatan visa biometrik ini.
“Kita percepat masuk Palembang, karena jumlah jemaahnya paling banyak disbanding daerah lain,” imbuh dia. Sekretaris Forum KBIH Sumsel, H Fery Munandar mengatakan, jemaah KBIH Miftahussalam yang dipimpinnya sudah mulai proses pembuatan visa biometrik.
“Tidak terlalu lama juga. Ada yang 2 menit, 10 menit. Paling lama 20 menit,” ungkapnya. Pembuatan via ini secara bertahap, di sela rangkaian kegiatan manasik haji yag mereka lakukan setiap Sabtu.
“Ada tiga yang gagal, kita tunda dulu. Rata-rata memang lansia agak susah. Salah satunya karena sidik jari tangan yang sudah keriput,” jelas Fery. Sedangkan untuk scan wajah menurutnya tidak terlalu ada masalah. “Kemarin itu, dalam 3 jam, bisa bantu 30 jemaah. Dalam pertemuan berikut, kami akan tambah perangkat handphone-nya supaya proses pembuatan visa biometrik lebih cepat selesai,” pungkas dia.(*/mh)