Isu Surat Suara Dicoblos, Banyak TPS Dipantau CCTV, Forkopimda Sumsel Tinjau Pilkada di Daerah Rawan
TINJAU: Forkopimda Sumsel mengecek kesiapan pelaksanaan pilkada serentak di Kabupaten OKU, Rabu (27/11). -foto: berry/sumeks-
Ketua KPU Lahat, Sarjani sudah mendapatkan informasi itu. "Bila rusak atau sudah tercoblos, maka dilaporkan dan dibuat blanko surat suara tidak sah," tegasnya. Bawaslu Lahat mengaku akan melakukan pengecekan. "Kita informasikan ke Panwascam setempat untuk cek kebenarannya, " ungkap Komisioner Bawaslu Lahat, Ikhwan Zamroni.
Komisioner KPU Sumsel Handoko mengungkapkan, ada beberapa temuan unik pada pilkada 2024 di Sumsel. "Di Lahat, banyak TPS yang dipasangi CCTV. Itu tidak melanggar aturan asal sorot kameranya tidak mengarah langsung tanpa penghalang ke pemilih yang mencoblos. Jika untuk memantau seputar TPS, itu boleh-boleh saja," jelasnya.
Handoko mengungkap, pemasangan CCTV itu dilakukan salah satu paslon, dengan alasan untuk memastikan pilkada berlangsung jurdil dan sesuai aturan. Dia sendiri kemarin siang meninjau pelaksanaan pilkada di Kabupaten Muratara.
BACA JUGA:Data Masuk 38.80 Persen, RDPS Memimpin 47,24 Persen di Quick Count LSI di Pilkada Palembang
BACA JUGA:Pemilih Tunanetra Aktif Menyalurkan Hak Pilih di Pilkada 2024
"Secara keseluruhan tidak ada laporan insidentil terkait hambatan dan gangguan selama pencoblosan," beber Handoko. Namun untuk di Lubuklinggau, ada laporan kekurangan surat suara dan TPS terendam banjir.
Kemudian, di Muratara, pada TPS 02 Desa Batu Gajah Baru, sempat terjadi ketegangan. sekitar pukul 13.20 WIB. Sejumlah warga berusaha mewakili pemilih lain untuk mencoblos. Namun, petugas TPS tidak menerima alasan itu. Sebab, pencoblosan hanya boleh dilakukan oleh pemilih yang bersangkutan.
Lagi pula, jadwal pencoblosan sudah berakhir pukul 13.00 WIB. Handoko yang meninjau TPS 02 itu memberikan instruksi agar penghitungan segera dimulai dan memastikan tidak ada pihak yang mewakili pencoblosan.
"Surat undangan untuk pemilih yang tidak hadir langsung dicoret, dan pencoblosan tidak boleh diwakili oleh orang lain," tegasnya kepada petugas di TPS. Beberapa warga yang merasa tidak puas dengan keputusan tersebut beralih ke TPS 01 di Desa Batu Gajah dan mendesak petugas untuk memperbolehkan mereka melakukan pencoblosan.
Ketegangan meningkat karena warga terus mendesak petugas untuk mengizinkan mereka mencoblos. Situasi semakin memanas hingga sejumlah personel kepolisian diterjunkan ke lokasi untuk mengamankan keadaan.
BACA JUGA:Pilkada OKU Timur 2024: Mas Yudha Coblos di Kotabaru Selatan, Serukan Hak Suara Warga
BACA JUGA:Herman Deru Mencoblos di TPS 27 Palembang, Harapan Pilkada Damai Demi Sumatera Selatan Maju
Kapolres Muratara, AKBP Koko Arianto Wardhani, melalui Kapolsek Rupit, Iptu Deni, yang memantau situasi di TPS Batu Gajah, menyatakan bahwa meski sempat tegang, situasi akhirnya berhasil dikendalikan. "Masalah ini murni teknis, dan sudah kami amankan. Sekarang situasi sudah kondusif. Kami juga telah mengimbau warga untuk tetap tertib dan mengikuti aturan," jelas Iptu Deni.
Di Palembang, pada TPS 19 Kecamatan Ilir Barat II dari 360 pemilih terdaftar, ada 53 yang tunanetra. "Kami memberikan pendampingan agar mereka bisa memastikan bahwa surat suara yang mereka pilih sah," ujar Ketua KPPS 19, Nuriadi.
Di Lapas Kelas IIB Kayuagung, ratusan napi menyalurkan hak pilihnya di TPS khusus yang sudah disediakan.Total DPT di lapas itu 661 orang. "Lapas ini memiliki dua TPS khusus yang disiapkan untuk para narapidana dan pegawai lapas," jelasnya.