Waspada Kejadian Ekstrem, Curah Hujan di Wilayah Sumsel Diprediksi Tetap Tinggi
BANJIR: Salah satu lokasi di Palembang yang menjadi langganan banjir bila hujan turun dengan intensitas tinggi.-foto: ist-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Sebagian besar wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) diprediksi berpeluang lebih dari 80 persen terjadi curah hujan menengah. Dengan intensitas 50-150 mm. Kecuali sebagian kecil wilayah OKU Selatan bagian barat dan sebagian kecil Musi Banyuasin bagian tengah.
Dua wilayah itu diprediksi berpeluang hingga 30 persen terjadi curah hujan tinggi, dengan intensitas 150-300 mm. “Curah hujan diprediksi akan terus tinggi hingga Dasarian III November ini. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi kejadian ekstrem yang dapat terjadi dalam dua dasarian mendatang,” ungkap Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatera Selatan, Wandayantolis.
Potensi kejadian ekstrem itu terutama pada daerah-daerah yang rawan bencana hidrometeorologi. Baik itu banjir maupun longsor. “Hati-hati agar terhindar dari potensi bencana dan terhadap dampak yang mungkin timbul,” tuturnya.
Sebelumnya, curah hujan pada dasarian II November 2024 di sebagian besar wilayah Sumsel berada pada kategori menengah. Sedangkan di sejumlah wilayah kategori tinggi. Tepatnya di sebagian besar Lubuklinggau, sebagian OKU Selatan bagian selatan, sebagian kecil Muratara, Mura bagian barat, Empat Lawang bagian barat, Lahat bagian tengah hingga selatan, Pagaralam bagian timur, OKU Timur bagian selatan, OKU bagian selatan, Banyuasin bagian timur serta OKI bagian utara dan tenggara.
BACA JUGA: Tagana Siaga Antisipasi Banjir, Ajukan Bantuan Perahu Karet dan Tenda Pengungsian
BACA JUGA:Curah Hujan Tinggi, Jalan Provinsi Putus, Mobil dan Motor Terperosok, Palembang Langganan Banjir
Sementara di sebagian Banyuasin bagian tengah, sebagian OKI, sebagian kecil Muba, Ogan Ilir, Muara Enim, Empat Lawang bagian utara, Lahat, dan OKU Timur bagian utara kategori rendah, intensitas kurang dari 50 mm.
Curah hujan tertinggi terjadi di Pos hujan Srikaton, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas sebesar 267 mm. Untuk monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) berturut-turut menunjukkan sebagian besar wilayah Sumsel masih ada hujan. “HTH terpanjang terukur di Pos Hujan Tanjung Lago, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin selama 5 hari,” bebernya.
Indeks ENSO dari pemutakhiran dasarian 1 November 2024 -0,20, artinya sudah melewati ambang La Nina. Hal ini merupakan indikasi bahwa Laut Pasifik ekuator lebih dingin dari normalnya. La Nina diprediksi berpotensi berlanjut hingga Februari, Maret, dan April 2025.
Aliran massa udara sejak dasarian I November 2024 masih didominasi angin timuran. Belokan angin terlihat di sekitar wilayah ekuator. Pusat tekanan rendah terlihat di sekitar Kalimantan. Pada dasarian II November 2024, Angin timuran diprediksi masih mendominasi wilayah Indonesia bagian selatan. Belokan angin terlihat di sekitar wilayah ekuator. Pusat tekanan rendah terlihat di sekitar perairan barat Sumatera.
Analisis pada dasarian I November 2024 menunjukkan MJO aktif di fase 8 dan 1 dan diprediksi bergerak menuju fase 2 atau tidak aktif di wilayah Indonesia. Gelombang Rossby melewati wilayah Indonesia pada dasarian II November. “Aktifnya gelombang atmosfer berkaitan dengan potensi peningkatan pembentukan awan hujan,” tukasnya.