Butuh Transformasi Ekonomi Matang, Transisi Energi Fosil ke EBT
ANGKAT BICARA: Para akademisi Unsri angkat bicara soal energi baru terbarukan (EBT). -FOTO: DILA/SUMEKS-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi penghasil batu bara terbesar di Indonesia. Karenanya, perlu dilakukan rancangan yang jelas apalagi kedepan Sumsel akan mendapatkan pemimpin baru.
“Transisi energi dari fosil ke energi baru terbarukan (EBT) tidak hanya soal tantangan teknis, tetapi juga memerlukan transformasi ekonomi yang matang,’’ ujar Dr Imam Asngari, akademisi Unsri.
Dikatakannya, sektor tambang dan penggalian masih menyumbang lebih dari 30% Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumsel. Adanya perubahan besar ini berpotensi mengguncang perekonomian daerah.
‘’Jika tidak diiringi transformasi ekonomi, transisi energi dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pengangguran, dan memperburuk kemiskinan. Dibutuhkan diversifikasi ekonomi agar dampak sosial dapat diminimalkan," tegas Imam.
Sementara itu, Rabin Ibnu Zainal, ahli Lingkugan dari Unsri menyoroti dangkalnya pemahaman para calon kepala daerah Sumsel terhadap isu transisi energi. ‘’Apa yang disampaikan kandidat hanya sebatas program teknis tanpa pola pikir mendalam. Mereka belum memiliki master plan yang jelas terkait integrasi transisi energi dengan transformasi ekonomi," ujarnya.
BACA JUGA:Ekonom Bank Mandiri : Optimistis Ekonomi Indonesia Tetap Solid
BACA JUGA:DSN-MUI Gelar Pelatihan Dasar Muamalah Maliyyah dan Fatwa untuk Perkuat Ekosistem Ekonomi Syariah
Dikatakan, tanpa strategi ekonomi yang solid, transisi energi justru berisiko menjadi kebijakan kontraproduktif. ‘’Kita minta masyarakat untuk kritis dalam menilai latar belakang para kandidat. Visi dan kompetensi seorang pemimpin sangat menentukan arah kebijakan, termasuk dalam isu transisi energy,” ujarnya.
Ibnu juga menyoroti potensi besar Sumsel dalam mengembangkan energi bersih. "Ada potensi luar biasa di Sumsel, tetapi tanpa master plan yang konkret, transisi energi hanya akan menjadi wacana tanpa arah," tambahnya.