Iran Desak ICC Adili Netanyahu dan Uji Efektivitas Peradilan Internasional
Iran desak ICC segera adili Netanyahu atas kejahatan perang di Gaza, menguji efektivitas peradilan pidana internasional. Foto:Ist/Sumateraekspres.id--
SUMATERAEKSPRES.ID – Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mendesak agar semua pejabat politik dan militer Israel diadili atas kejahatan yang terjadi di Gaza.
Pernyataan ini muncul setelah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Perang Yoav Gallant, terkait dugaan kejahatan perang dan kemanusiaan yang terjadi di Jalur Gaza.
BACA JUGA:IAEA Keluarkan Resolusi Terkait Pengayaan Uranium Iran
BACA JUGA:IAEA Desak Iran Batasi Uranium, Negara Barat Tekan Diplomatik Agar Patuh Kesepakatan Nuklir 2015
Pernyataan Khamenei ini disampaikan dalam sebuah postingan yang diterbitkan pada Sabtu malam (23/11) dan diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani.
Dalam postingannya, Khamenei menyatakan bahwa semua pemimpin politik dan militer Israel yang terlibat dalam kekerasan di Gaza harus diadili sebagai bagian dari tanggung jawab mereka atas kekejaman tersebut.
“Semua kapten politik dan militer dari geng kriminal teroris Zionis harus diadili,” tulis Khamenei.
BACA JUGA:Iran Pastikan Balas Serangan Israel, Klaim Reaksi Tepat Waktu
BACA JUGA:Ketegangan Memanas, Iran Kritik Israel dan Minta Dukungan Global untuk Tegakkan Keadilan
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei, menyambut baik keputusan ICC yang mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan Gallant.
Ia menyebutkan bahwa keputusan tersebut datang setelah lebih dari setahun kampanye kekerasan oleh Israel di Gaza yang menyebabkan penderitaan bagi banyak warga sipil.
“Empat belas bulan setelah kampanye genosida oleh rezim pendudukan di Gaza, akhirnya ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap dua penjahat utama, Netanyahu dan Gallant,” ujar Baqaei.
BACA JUGA:Iran Tingkatkan Kesiapan Militer dengan Pusat Simulasi Perang Canggih
BACA JUGA:Iran Membuka Pintu Diplomasi dan Kembangkan Nuklir sebagai Energi Dalam Negeri