BRI Bagikan Strategi Pengelolaan Keuangan dan Investasi untuk Generasi Muda
BRI Bagikan Strategi Pengelolaan Keuangan dan Investasi untuk Generasi Muda-Foto: Bank BRI-
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID – Tren gaya hidup kekinian yang berkembang pesat turut memengaruhi berbagai aspek kehidupan, terutama dalam hal keuangan.
Anak muda kini dihadapkan pada kondisi ekonomi yang dinamis, yang tidak hanya membawa peluang tetapi juga tantangan.
Salah satu tantangan besar yang muncul adalah bagaimana generasi muda mengelola keuangan mereka dengan bijak.
Banyak dari mereka yang terjebak dalam jebakan gaya hidup konsumtif, yang akhirnya mempengaruhi kesejahteraan finansial mereka.
BACA JUGA:Pengumuman Hasil UKPPPG Piloting 3 di 17 Desember, Ini Tanda-Tanda Peserta PPG Bakal Lulus
BACA JUGA:Pilihan Tempat Karaoke di Lubuklinggau, Hiburan untuk Semua Kalangan
Dalam menghadapi fenomena ini, Bank Rakyat Indonesia (BRI) hadir dengan berbagai solusi yang diharapkan dapat membantu generasi muda mengelola keuangan dengan lebih bijak.
Direktur Bisnis Konsumer BRI, Handayani, menyoroti pentingnya perencanaan keuangan yang matang di kalangan anak muda untuk menghindari kebiasaan boros yang bisa merugikan di masa depan.
Fenomena Latte Factor yang Menggerogoti Keuangan Anak Muda
Handayani menjelaskan bahwa salah satu masalah yang sering dialami anak muda adalah "Latte Factor", sebuah istilah yang menggambarkan pengeluaran kecil namun terus-menerus yang terlihat sepele, seperti membeli kopi, berlangganan layanan streaming, atau membeli makanan kekinian.
BACA JUGA:Info Cuaca BMKG di Sumsel Rabu 20 November 2024, Waspada Curah Hujan Tinggi Setiap Daerah
BACA JUGA:Peran AgenBRILink Meningkatkan Akses Perbankan di Kabupaten Rejang Bengkulu
Meskipun secara individu pengeluaran tersebut tampak tidak signifikan, jika dijumlahkan dalam jangka panjang, dampaknya terhadap keuangan bisa sangat besar.
Kebiasaan konsumtif yang tidak diimbangi dengan perencanaan yang baik seringkali membuat generasi muda kesulitan menabung atau berinvestasi. Banyak dari mereka yang meskipun memiliki penghasilan tetap, justru tidak memiliki tabungan, dana darurat, atau bahkan rencana investasi jangka panjang.
Handayani menekankan pentingnya membedakan antara kebutuhan dan keinginan dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan adalah hal-hal dasar yang diperlukan untuk kelangsungan hidup, seperti tempat tinggal, makanan, dan kesehatan.