Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Terus Berlanjut, Menunjukkan Ketahanan Eksternal yang Kuat
Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Terus Berlanjut, Menunjukkan Ketahanan Eksternal yang Kuat-Foto: Bank Indonesia-
Sementara itu, dalam hal tujuan ekspor, negara-negara seperti Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi pasar utama bagi produk-produk ekspor Indonesia. Dengan adanya peningkatan permintaan dari ketiga negara ini, Indonesia berhasil mempertahankan daya saing di pasar internasional.
Tantangan pada Neraca Perdagangan Migas
Namun, di balik surplus neraca perdagangan nonmigas, sektor migas mencatatkan defisit yang cukup signifikan. Pada Oktober 2024, defisit neraca perdagangan migas tercatat sebesar 2,32 miliar dolar AS.
Kenaikan impor migas yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekspor migas menjadi faktor utama penyebab defisit tersebut.
Meskipun Indonesia memiliki potensi yang besar dalam sektor energi, peningkatan permintaan impor untuk kebutuhan dalam negeri mempengaruhi keseimbangan perdagangan migas.
Prospek Ekonomi Indonesia
Meskipun defisit neraca perdagangan migas masih menjadi tantangan, kinerja positif sektor nonmigas menunjukkan adanya potensi pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan.
Bank Indonesia terus berupaya untuk menciptakan kebijakan yang dapat mendukung ekspansi ekspor, serta memperkuat ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.
Sinergi yang lebih erat antara kebijakan moneter, fiskal, serta kebijakan perdagangan dan investasi diharapkan dapat memperkuat daya saing Indonesia di pasar global.
Ke depan, Indonesia juga diharapkan dapat mengoptimalkan potensi sektor energi baru dan terbarukan guna mengurangi ketergantungan pada impor energi, sekaligus meningkatkan kemandirian energi nasional.