Bisa Menabung dan Sedekah Sampah, Di Bank Sampah Amanah
PERESMIAN : Prosesi launching dan peresmian Bank Sampah Amanah binaan Indofood Noodle Palembang, kemarin.-foto: evan/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Untuk menumbuhkan semangat cinta lingkungan dan kepedulian terhadap lingkungan, Bank Sampah Amanah Palembang memberi kesempatan kepada masyarakat melakukan sedekah sampah dan menabung sampah.
Direktur Bank Sampah Amanah, Andiwjaya MSi mengatakan Bank Sampah Amanah merupakan binaan Indofood Noodle Palembang. "Nanti sistemnya masyarakat bisa menabung sampah atau sedekah sampah dari sampah-sampah yang mereka kumpulkan," ujarnya di sela launching Bank Sampah Amanah, Jumat (15/11).
Pihaknya ingin meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Serta mempererat kerja sama dengan berbagai pihak dalam mendukung program pengurangan sampah.
Setiap hari, pihaknya menargetkan terkumpul 10 kilogram, dimana sampah-sampah ini nantinya siap dikelola seperti bungkus mi instan yang akan dikembalikan ke Indofood. "Kita juga mengelola biji-biji plastik supaya dapat digunakan kembali menjadi bahan bernilai tinggi. Bahkan tahun 2025 kita menargetkan bisa memproduksi genteng dari sampah yang terkumpul," terangnya.
BACA JUGA:Bersedekah Kunci Menuju Kekayaan dan Cara Tepat Memberikannya
BACA JUGA:Sedekah Online Solusi Cerdas untuk Memperkuat Iman dan Menanggulangi Judi Online
Lurah Srijaya diwakili Kasi Trantib, Fuad SKom mengatakan bank sampah mengedukasi warga RT dan RW. "Nanti kita koordinir bagaimana cara mengumpulkan sampah dari masyarakat. Di wilayah ini ada 56 RT dan 15 RW, dengan beragam mata pencaharian. Keberadaan bank sampah cukup membantu warga," ujarnya.
Senada, Kepala SMP Muhammadiyah 4 Palembang, Budi Gondo selaku mitra sangat bersyukur dengan terbentuknya Bank Sampah Sekolah, dimana pelajar SMP Muhammadiyah 4 Palembang, guru, serta pegawai digerakkan memilah sampah, sebab dengan memilah sampah banyak manfaatnya. "Apalagi sebagai muslim, kebersihan adalah sebagaian dari iman. Jadi sekolahnya bersih, kita juga mendapat dana atau tabungan," bebernya.
Bank sampah ini, kata dia, awalnya hanya mengumpulkan kotak-kotak sampah. Setelah terbentuknya kepengurusan bank sampah, sampah sekolah yang terkumpul dipilah-pilah sesuai jenisnya. "Nanti kita kumpulkan sampah di sekolah. Pak Adi datang ke sekolah mengambil sampahnya. Semua siswa kita kerahkan dari kelas 7, 8, dan 9 dengan total 400 siswa," tandasnya.