PSSI Siap Evaluasi Diri, Usai Dijatuhi Sanksi dari FIFA
Arya Sinulingga (Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI)-ist-
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - PSSI angkat bicara soal Timnas Indonesia mendapatkan sanksi dari FIFA. Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga mengatakan segera mengevaluasi berbagai kesalahan yang dilakukan terkait sanksi tersebut.
“Kita patuh saja terhadap denda yang diberikan oleh FIFA. Kita perlu evaluasi. Dan perbaiki diri apa yang memang menjadi kesalahan kita seperti yang telat kick off dan sebagainya,” ujar Arya Sinulingga Minggu (10/11).
Arya Sinulingga menambahkan agar kejadian tersebut tidak terulang kembali dan meminta agar tidak emosi. “Kita terima karena memang kondisi pada saat itu pak Mardji kan berusaha untuk menjaga agar jangan sampai pelatih yang terkena hukuman,” lanjutnya.
BACA JUGA:Kualitas Timnas Makin Diakui, PSSI Tingkatkan Standar Keamanan Super Ketat di SUGBK!
Ia mengatakan apa yang telah dijatuhkan FIFA harus diterima dan tetap di jalan. “Karena itu makanya kita terima hukuman dari FIFA ini,” tukasnya. Diketahui Timnas Indonesia mendapatkan kabar buruk jelang laga lawan Jepang dan Arab Saudi.
Pasalnya, FIFA memberikan empat hukuman untuk Timnas Indonesia. Dua sanksi di antaranya dijatuhkan untuk tim secara kolektif. Timnas Indonesia melanggar Artikel 14 Kode Disiplin FIFA pada dua pertandingan soal terlambat melakukan kick-off.
Pelanggaran terjadi pada laga Timnas Indonesia vs Australia (10/9) lalu dan China vs Timnas Indonesia (15/10) lalu). Untuk laga pertama, FIFA hanya memberi peringatan saja. Tetapi kesalahan tersebut kembali diulang oleh Timnas Indonesia, sehingga FIFA menjatuhkan sanksi berupa denda CHF 10.000 (Rp179 juta).
BACA JUGA:PSSI Rilis Daftar Harga Tiket
BACA JUGA:Sponsor BRI, PSSI Targetkan BRI Liga 1 Bersaing di Tingkat Asia
Dua hukuman lainnya dijatuhkan kepada staf atau ofisial di skuad Timnas Indonesia. Dua nama, Sumardji selaku manajer dan Kim Jong-jin sebagai asisten pelatih. Pelanggaran tersebut terjadi saat Bahrain menghadapi Timnas Indonesia.
Sumardji dilarang mendampingi tim dalam satu pertandingan dan harus membayar denda Rp90 juta. Sementara Staf asal KorelKim Jong-jin disanksi mendampingi Timnas Indonesia dalam empat pertandingan dan harus membayar denda Rp90 juta). (*)