Pelanggaran Didominasi ASN dan Kades, Ingatkan Jaga Netralitas
Romi Maradonai-foto: ist-
KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID - Memasuki H-17 pelaksanaan pilkada serentak di Kabupaten OKI, Pj Bupati OKI Ir Asmar Wijaya tak bosan mengingatkan seluruh ASN dan kades serta perangkatnya menjaga netralitas. ''Jaga netralitas, itu harga mati,'' ujarnya di setiap kesempatan.
Dikatakan, jika terbukti terlibat dan tidak bersikap netral maka itu sudah ada sanksinya. ''Sebagai ASN tugasnya tetap bekerja jangan ikut berpolitik. Apalagi saat ini kondisi politik di OKI kondusif. Nah tugas sekarang semua harus mengawal pilkada damai dan semua dapat menyalurkan hak suaranya,'' ujarnya. .
Siapapun yang terpilih nantinya pada pilkada serentak 27 November mendatang itulah yang terbaik. ''Mari jaga kondusifitas jadikan pemilukada damai,"bebernya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu OKI, Romi Maradonai mencatat hingga saat ini ada 15 laporan pelanggaran yang masuk. Pelanggaran ini didominasi ASN dan kades. Romi mengajak semua pihak sama-sama mendinginkan suasana pilkada. “Lakukan edukasi hingga ke tingkat desa, biarkan masyarakat memilih sendiri siapa calon yang menurut masyarakat nantinya terbaik memimpin OKI lima tahun kedepan,” katanya.
BACA JUGA:Bawaslu Temukan 15 Laporan Pelanggaran, ASN dan Kepala Desa Diminta Jaga Netralitas di Pilkada OKI
BACA JUGA:Tegaskan Netralitas ASN, Demi Sukses Pilkada 2024
ASN dan kades, lanjutnya, diminta tak menerima bantuan dari paslon dalam bentuk apapun. “Wilayah OKI masuk kategori rawan sedang karenanya harus sama-sama dijaga agar situasi bisa terus kondusif hingga pencoblosan dan penentuan siapa calon yang mendapat banyak suara,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Romi juga mengatakan, hingga saat ini pihaknya mencatat ada lebih kurang 17.900 pemilih belum memiliki e-KTP. Untuk itu Pemda OKI agar bisa membantu masyarakat untuk nantinya bisa menyalurkan hak suaranya setelah e-KTP diterbitkan,” katanya.