Saluran Irigasi Ancam Persawahan
*IKA Kikim Sumsel Tinjau Kondisi Pascabanjir
LAHAT - Ikatan Keluarga (IKA) Kikim Sumsel turun langsung ke lapangan meninjau dampak pascabanjir bandang. Rombongam melihat langsung kondisi di Kecamatan Kikim Selatan, di antaranya Desa Banu Ayu, Pagar Jati, Keban Agung, dan Pandan Arang.
Terlihat pemukiman warga yang terendam dan rusak menyisakan material lumpur dan kayu serta saluran irigasi yang rusak yang dapat mengancam persawahan warga. "Kondisi ini bila tidak segera diperbaiki akan mengancam persawahan di 10 desa bisa yang berdampak kekeringan," ujar M Zulfan Rifai, ketua Umum IKA Kikim Sumsel didampingi Sekretaris IKA Kikim Syarifudin, Ahad (19/3).
Dikatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemkab Lahat dan Pihak Dinas PSDA Sumsel untuk memperbaiki irigasi dan membersihkan material lumpur dan kayu. "Alhamdulillah ketika kami ke lokasi banjir dari pihak Bupati Lahat Cik Ujang sudah ada bantuan alat berat guna pembersihan," sambungnya. BACA JUGA : Tak Beroperasi, Rugi Rp65 Juta
Sementara itu, sebagai bentuk kepedulian, IKA Kikim Sumsel juga memberikan bantuan 400 paket sembako dan pakaian. Paket berisi beras, minyak goreng, mi instans, dan pakaian baru.
"Kita berharap teman- teman perantau lainnya dari Kikim Sumsel maupun luar Sumsel dapat membantu saudara kita yang tertimpa musibah di Kabupaten Lahat dan Kikim," tambahnya.
IKA Kikim Sumsel sendiri berpusat di Palembang memiliki sekitar 200 anggota. Program IKA Kikim Sumsel di antaranya pendampingan desa membangun dalam menggali potensi daerah yang memiliki daya saing sebagai potensi nasional. Lalu memotivasi masyarakat desa untuk inovatif menghasilkan sumber pendapatan eknomi baru. Juga pelestarian lingkungan ke masyarakat. "Khusus pelestarian lingkungan, pentingnya menjaga lingkungan. Lantaran banjir bandang karena kita kurang menjaga lingkungan," ulasnya.(gti)