Dulu Pusat Durian, Kini Ladang Lengkuas! Sungai Jawi jadi Destinasi Ekowisata Palembang!

Reporter: Dudun |

Editor: Rian Sumeks |

Selasa , 05 Nov 2024 - 19:14

Sungai Jawi, yang terletak di Kelurahan Selincah, Kecamatan Kalidoni, Palembang, memiliki sejarah yang kaya dan penuh nilai budaya.-Foto: Dudun/sumateraekspres.id-

Kini Sungai Jawi sudah banyak berubah fungsi. Banyak pohon durian ditebang warga dan diganti dengan tanaman lengkuas.

“Kalau hasil lengkuas cukup lumayan pak. Harga kita jual saja bisa RP 8 ribu perkilogramnya. Menanam lengkuas tidak perlu berkali-kali. Cukup satu kali, dipelihara dari rumput dan bisa dipanen berkali-kali,” kata Abbas, warga setempat.

Dua tahun yang lalu, Sungai Jawi, mendapatkan bantuan dari TNI AD untuk membangun serta mendapatkan jaringan air bersih.

Warga disekitar Sungai Jawi, sangat menyambut antusias TMMD yang diselenggarakan oleh Kodam II Sriwijaya serta adanya bantuan ini.

Selain mereka bisa mendapatkan air bersih dengan mudah. Juga dibangun insfrastruktur jalan bagi warga. Juga dilakukan bedah rumah bagi rumah warga yang kurang mampu. (*)

dulu pusat durian, kini ladang lengkuas! sungai jawi jadi destinasi ekowisata palembang!                            sumateraekspres.id - sungai jawi, yang terletak di kelurahan selincah, kecamatan kalidoni, palembang, memiliki sejarah yang kaya dan penuh nilai budaya.
sungai itu diabadikan menjadi nama jalan, lokasinya berada di ordinat -2.9457017374456025, 104.84965191349146. 
jalan sungai jawi membentang dari jalan simpang takwa mata merah hingga simpang jalan h berlian. panjang jalan sungai jawi kurang lebih 790 meter.
di masa lalu, sungai ini menjadi salah satu jalur transportasi utama bagi penduduk setempat, menghubungkan mereka dengan berbagai daerah di sekitarnya.
baca juga:uniknya palembang, banyak nama-nama jalan yang terinspirasi dari sungai-sungai bersejarah!
baca juga:dari jalur air ke jalan daratan, sungai manggis berubah jadi lorong, simpan kisah cinta terlarang?
sungai ini juga menjadi pusat aktivitas ekonomi, mulai dari perdagangan hingga penangkapan ikan.
nama "sungai jawi" kemungkinan besar berasal dari pengaruh budaya dan sejarah lokal.

dalam bahasa melayu, kata "jawi" sering digunakan untuk merujuk pada orang jawa atau hal-hal yang berkaitan dengan jawa1.
mungkin nama ini diberikan karena hubungan sejarah atau budaya yang erat antara masyarakat setempat dengan jawa.
dalam tradisi masyarakat palembang, sungai sering kali dianggap sebagai sumber kehidupan, memberikan air untuk kebutuhan sehari-hari dan irigasi bagi pertanian.
selain itu, sungai jawi juga dikenal dalam berbagai cerita rakyat dan legenda yang diwariskan dari generasi ke generasi, mencerminkan pentingnya peran sungai dalam kehidupan sosial dan budaya setempat.
namun, seperti banyak sungai lainnya, sungai jawi juga menghadapi tantangan modernisasi dan urbanisasi.
upaya konservasi dan pelestarian menjadi penting untuk menjaga kelestarian sungai ini, agar tetap bisa memberikan manfaat bagi generasi mendatang.
sungai jawi berada di wilayah kecamatan kalidoni, kota palembang, sumatera selatan.
berdasarkan peta dan informasi geografis, koordinat posisi kecamatan kalidoni adalah sekitar -2.9504178, 104.80346811.
warga sungai jawi di kecamatan kalidoni, palembang, memiliki berbagai profesi. banyak dari mereka bekerja di sektor perdagangan, penangkapan ikan, dan pertanian.
selain itu, ada juga yang terlibat dalam wisata sungai dan kewirausahaan kreatif sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan perekonomian lokal
sungai jawi di kecamatan kalidoni, palembang, menghadapi tantangan dalam menjaga kebersihannya karena aliran air yang terus-menerus dan limbah dari pemukiman manusia.
namun, ada upaya-upaya yang sedang dilakukan untuk menjaga dan melestarikan sungai ini, termasuk penataan kawasan ekowisata dan penebaran benih ikan untuk memperbaiki ekosistem.
pemerintah dan masyarakat lokal juga terlibat dalam berbagai program konservasi untuk menjaga kualitas air dan lingkungan sekitar sungai jawi.
meskipun tantangan masih ada, upaya-upaya ini menunjukkan komitmen untuk menjaga kelestarian sungai ini.
sungai jawi di kecamatan kalidoni, palembang, menghadapi tantangan dalam menjaga kebersihannya karena aliran air yang terus-menerus dan limbah dari pemukiman manusia.
namun, ada upaya-upaya yang sedang dilakukan untuk menjaga dan melestarikan sungai ini, termasuk penataan kawasan ekowisata dan penebaran benih ikan untuk memperbaiki ekosistem.
pemerintah dan masyarakat lokal juga terlibat dalam berbagai program konservasi untuk menjaga kualitas air dan lingkungan sekitar sungai jawi.
meskipun tantangan masih ada, upaya-upaya ini menunjukkan komitmen untuk menjaga kelestarian sungai ini.
sebagian warga di sekitar sungai jawi, kecamatan kalidoni, palembang, memang menanam laos (lengkuas).
tanaman ini menjadi salah satu sumber penghasilan bagi masyarakat setempat. menanam laos tidak hanya mudah dalam perawatannya, tetapi juga memberikan keuntungan yang cukup besar.
selain menanam lengkuas, warga di sekitar sungai jawi juga sering menanam berbagai jenis tanaman lainnya untuk mendukung penghasilan mereka.
beberapa tanaman yang umum ditemukan di daerah ini termasuk padi, jagung, kacang, dan ketela pohon.
tanaman-tanaman ini tidak hanya memberikan hasil yang dapat dijual di pasar, tetapi juga berperan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan sekitar.
dahulu, area sungai jawi dikenal dengan buah durian. sungai jawi di kecamatan kalidoni, palembang, tidak hanya menyimpan sejarah sebagai jalur transportasi dan pusat aktivitas ekonomi.
di masa lalu, kawasan ini terkenal dengan kebun-kebun durian yang menghiasi tepiannya. banyak penduduk yang mengingat masa-masa ketika sungai jawi dipenuhi dengan pohon durian yang berbuah lebat.
durian-durian dari sungai jawi memiliki cita rasa yang khas dan menjadi kebanggaan masyarakat setempat.
setiap musim durian, penduduk sekitar sungai mengadakan festival kecil untuk merayakan panen durian, menarik pengunjung dari berbagai daerah untuk mencicipi buah "raja" ini langsung dari pohonnya.
namun, seiring waktu, urbanisasi dan perubahan penggunaan lahan menyebabkan berkurangnya pohon-pohon durian di sekitar sungai jawi.
kini, upaya pelestarian dan penghijauan mulai digalakkan untuk mengembalikan kejayaan masa lalu.
masyarakat dan pemerintah lokal bekerja sama dalam menanam kembali pohon-pohon durian dan berbagai tanaman lainnya untuk menjaga kelestarian lingkungan dan warisan budaya daerah ini.
“benar dahulu dari sungai jawi, banyak masyarakat membawa hasil kebun berupa durian untuk dijual. kalua dulu jualnya memang keranjangan. bukan satu persatu."
"tapi, buah durian asal sungai jawi, memang enak. ada ciri khas, dan kini tidak lagi kita temui,” ujar sudarmi warga mata merah. 
hasil buah durian dari sungai jawi ini sendiri masih bisa dinikmati masyarakat hingga tahun 2005. “diatas tahun 2005 sudah sulit untuk mendapatkan buah durian dari sungai jawi.
harga duriannya juga bervariasi, tetapi lebih murah dibanding harus membeli di pasar lemabang. umumnya durian yang dijual bukan durian pereman atau masakan. tetapi memang jatuh dari pohon,” kata dia. 
hasil buah lain yang juga bisa didapat dari sungai jawi yakni rambutan, manggis, mangga, embem serta beberapa buah lainnya.
kini sungai jawi sudah banyak berubah fungsi. banyak pohon durian ditebang warga dan diganti dengan tanaman lengkuas.
“kalau hasil lengkuas cukup lumayan pak. harga kita jual saja bisa rp 8 ribu perkilogramnya. menanam lengkuas tidak perlu berkali-kali. cukup satu kali, dipelihara dari rumput dan bisa dipanen berkali-kali,” kata abbas, warga setempat. 
dua tahun yang lalu, sungai jawi, mendapatkan bantuan dari tni ad untuk membangun serta mendapatkan jaringan air bersih.
warga disekitar sungai jawi, sangat menyambut antusias tmmd yang diselenggarakan oleh kodam ii sriwijaya serta adanya bantuan ini.
selain mereka bisa mendapatkan air bersih dengan mudah. juga dibangun insfrastruktur jalan bagi warga. juga dilakukan bedah rumah bagi rumah warga yang kurang mampu. (*)