https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Komitmen Perangi Kejahatan Siber: BRI Perkuat Keamanan dan Edukasi Nasabah

BRI Perkuat Keamanan dan Edukasi Nasabah-Foto: Bank BRI-

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID Kejahatan siber atau cybercrime semakin merajalela, memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menyusup ke dalam perangkat hingga jaringan internet.

Modus operandi pelaku cybercrime umumnya berfokus pada pencurian data pribadi dan keuangan, yang dapat menimbulkan kerugian finansial bagi korban.

Salah satu bentuk tindak kejahatan siber yang paling umum adalah peretasan. Peretasan terjadi ketika para pelaku berusaha membobol sistem untuk mencuri informasi sensitif, seperti data pribadi dan data keuangan.

Tak hanya menimpa individu, namun juga dapat merugikan institusi keuangan secara besar-besaran. Oleh karena itu, perlindungan data dan dana nasabah menjadi sangat penting untuk menjaga keamanan dunia digital.

BACA JUGA:Indeks Bisnis UMKM BRI: Ekspansi Bisnis UMKM Melambat pada Triwulan III 2024, Penguatan Daya Beli Diperlukan

BACA JUGA:PT Pamapersada Nusantara Buka Rekrutmen Besar-Besaran, Cek Syarat dan Formasinya

Dalam menghadapi tantangan ini, BRI (Bank Rakyat Indonesia) menganggap masalah keamanan data sebagai prioritas utama.

Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Arga M. Nugraha, menegaskan komitmen pihak bank dalam melindungi data dan dana nasabah dari ancaman kejahatan siber.

BACA JUGA:3 Kali Menjadi Debitur KUR BRI, Modal Usaha UMKM di Kayuagung Makin Terjangkau

BACA JUGA:Dari Warung ke Bank: BRILink Bawa Layanan Perbankan Lebih Dekat Hingga ke Desa

BRI Komitmen Tingkatkan Keamanan Data Nasabah

"Kami menanggapi masalah keamanan data dan dana nasabah dengan sangat serius. Keamanan ini adalah fokus utama kami. BRI telah memiliki acuan framework yang umum untuk cybersecurity, dan jika terjadi masalah, kami siap dengan serangkaian prosedur untuk memastikan data nasabah tetap aman," ujar Arga dalam sebuah wawancara.

BRI, lanjut Arga, melakukan pengamanan secara internal secara berkelanjutan. Salah satu upaya tersebut adalah melalui freight monitoring dan pembentukan Security Operation Center (SOC) yang beroperasi 24 jam sehari, 7 hari seminggu. SOC bertugas memantau ancaman-ancaman siber yang dapat merusak sistem BRI.

Selain itu, BRI juga rutin mengadakan audit dan asesmen dengan pihak ketiga untuk memastikan sistem keamanannya selalu terjaga

“Keamanan tidak hanya melibatkan sistem teknologi, namun juga aspek sumber daya manusia. Kami membangun kesadaran dan kewaspadaan di kalangan karyawan dan nasabah. Ini adalah langkah penting untuk memperkecil potensi risiko,” tambah Arga.

Tag
Share