LP2M UIN Raden Fatah, Kementerian PPPA Soroti Masalah Gender
LP2M UIN Raden Fatah dan Kementerian PPPA gelar diseminasi tentang integrasi gender dalam layanan masyarakat, fokus pada pencegahan kekerasan dan pernikahan dini demi keluarga berkualitas. Foto:Neni/Sumateraekspres.id--
PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID - LP2M Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang bersama Kementerian PPPA, menyelenggarakan kegiatan Diseminasi dan penyebarluasan pedoman dan model integrasi gender dalam lembaga masyarakat penyedia layanan kualitas keluarga, dibuka oleh wakil Rektor satu Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Prof.Dr. Muhammad Adil. M.Ag. bertempat di Hotel Swarna Dwipa Palembang.
Dengan tema, Kegiatan bimbingan teknis pelaksana partisipasi masyarakat dalam kesetaraan gender melalui pengembangan model layanan masyarakat (LM) penyedia layanan kualitas keluarga yang berperspektif gender di provinsi Sumsel.
BACA JUGA:Simulasi Kredit Mobil Bekas Toyota Ayla Second, Hanya Rp1 Jutaan Per Bulan
BACA JUGA:INFO LOKER: BUMN Bank BRI Buka Rekrutmen, Simak Posisi dan Syarat Pendaftarannya
Asdep pengarusutamaan Gender bidang sosial dan budaya, pada Deputi bidang kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan anak, Eko Novi Ariyanti R.D mengatakan, kekerasan fisik suami dan anak, kekerasan fisik isteri dan anak yang menjadi indikator lokal dan perlu adanya tindakan perlindungan dan perhatian semua pihak.
"Pastikan tidak ada kekerasan pada anak dan perempuan yang melanggar hukum,"ujarnya disela kegiatan.
Dijelaskan, upaya-upaya pencegahan kekerasan pada wanita dan anak dengan metode pendekatan komunitas.
BACA JUGA:Dr. Bofoi: Pahlawan atau Pengkhianat di One Punch Man?
BACA JUGA:Rakercabsus PDIP Empat Lawang, Komitmen Solid untuk Menangkan ERA dan JM-Fai
"Ini disampaikan bagaimana laki-laki. Agar tidak melakukan kekerasan pada perempuan dan anak.
Jadi dalam hal ini kita juga melibatkan laki-laki dalam konteks pencegahan kekerasan pada perempuan dan anak,"sambungnya
Dalam hal ini dirinya juga menyoroti, Pernikahan dini perlu adanya edukasi sekarang mengalami penurunan.
Namun, tingkat perceraian meningkat sehingga perlunya edukasi agar anak tidak terpapar yang namanya pornografi.
BACA JUGA:73.615 Guru Madrasah Siap Upgrade Kompetensi Lewat Pelatihan Online!