Berawal dari Sungai! Jalan Belabak Berpotensi Jadi Cagar Budaya, Rumah Tua dan Arsitektur Bawa Aura Kolonial
Jalan Belabak yang terletak di kelurahan 1 ilir berbatasan dengan kelurahan 3 ilir Kecamatan Ilir Timur II, Palembang.-Foto: Dudun/sumateraekspres.id-
Melihat potensi sejarahnya, banyak pihak berharap agar Jalan Belabak dapat menjadi salah satu kawasan cagar budaya yang terjaga di Palembang.
Beberapa komunitas sejarah dan kebudayaan setempat bahkan sering mengadakan kegiatan napak tilas atau acara kebudayaan yang melibatkan warga setempat untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga nilai sejarah jalan ini.
Pentingnya pelestarian ini dirasakan bukan hanya sebagai upaya untuk mengenang masa lalu, tetapi juga sebagai langkah untuk meningkatkan daya tarik wisata sejarah di Palembang.
Dengan demikian, Jalan Blabak dapat terus menjadi bagian hidup dari identitas kota dan mengingatkan warga Palembang akan perjalanan panjang yang telah dilalui.
Jalan Belabak di Kecamatan Ilir Timur II adalah lebih dari sekadar jalan penghubung. Ia adalah saksi hidup perjalanan sejarah Palembang, dari masa kolonial hingga era modern.
Sebagai bagian dari warisan kota, jalan ini memiliki peran penting dalam mempertahankan identitas dan budaya lokal. Diharapkan, dengan perhatian dan upaya pelestarian dari berbagai pihak, Jalan Blabak dapat terus memberikan inspirasi bagi generasi mendatang dan menjadi bukti nyata dari kekayaan sejarah yang dimiliki kota Palembang.
Mengapa dinamakan jalan Blabak? Adakah kisah atau legenda yang menjadi daya Tarik Masyarakat setempat. Nama Jalan Blabak di Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, memiliki kisah tersendiri yang masih menjadi misteri bagi sebagian orang.
Nama "Belabak" diyakini memiliki kaitan erat dengan sejarah dan perkembangan kawasan tersebut, meskipun catatan resmi tentang asal-usul nama ini sulit ditemukan.
Ada beberapa pendapat dan cerita yang berkembang di masyarakat mengenai asal-usul nama ini:
1. Kata dalam Bahasa Lokal atau Melayu: Kata "blabak" bisa jadi berasal dari bahasa Melayu Palembang yang memiliki arti tertentu yang berkaitan dengan karakteristik atau fungsi wilayah ini di masa lalu.
Dalam beberapa dialek lokal, kata ini merujuk pada kondisi yang terbuka atau lapang, mungkin karena dulunya area ini merupakan kawasan terbuka atau dataran yang banyak digunakan masyarakat untuk berkumpul atau beraktivitas.
2. Pengaruh Lingkungan Alam: Pada masa lalu, banyak kawasan di Palembang yang mendapatkan nama berdasarkan kondisi geografis atau alam sekitar. Mungkin saja, kawasan ini dulunya memiliki elemen alami tertentu yang dikenal oleh masyarakat dengan istilah "blabak," yang akhirnya melekat sebagai nama jalan.
3. Asal-Usul Kolonial atau Pengaruh Luar: Nama "Blabak" juga diduga mungkin memiliki pengaruh dari era kolonial, mengingat Palembang pernah menjadi pusat pemerintahan dan perdagangan pada masa penjajahan Belanda.
Dalam beberapa kasus, nama-nama jalan yang terdengar unik sering kali merupakan adaptasi atau pelafalan lokal dari nama asing atau istilah kolonial, yang kemudian berubah dan menjadi nama resmi seiring waktu.
4. Cerita Rakyat atau Kisah Sejarah Lokal: Ada kemungkinan pula bahwa "Blabak" berasal dari cerita rakyat atau peristiwa tertentu yang terjadi di kawasan ini.