Cara Menyiram Tanaman di Waktu yang Tepat untuk Memaksimalkan Pertumbuhan dan Kesehatan Tanaman Anda
Ketahui waktu terbaik menyiram tanaman untuk menjaga kesuburan, kesehatan, dan pertumbuhan optimal tanaman kesayangan Anda. Foto: harian jogja--
BACA JUGA:Mengendalikan Hama dan Penyakit pada Tanaman Melon, Ini 6 Aspek yang Harus Dilakukan
Bagi para petani dan penghobi tanaman, menyiram pagi hari bisa dibilang adalah kunci utama untuk menjaga kesuburan tanah dan meningkatkan kualitas hasil tanaman.
Misalnya, bagi petani cabai atau tomat, penyiraman yang teratur di pagi hari mampu meningkatkan hasil panen hingga 15%.
Namun, tidak semua orang memiliki waktu luang di pagi hari. Sebagian dari kita mungkin baru bisa menyiram tanaman di sore hari setelah beraktivitas seharian.
Menyiram tanaman di sore hari, sekitar pukul 4 hingga 6 sore, bisa menjadi pilihan alternatif yang cukup baik, meskipun tidak seideal pagi hari.
Sore hari merupakan waktu di mana suhu udara mulai menurun setelah panasnya siang hari, sehingga air yang disiramkan tidak cepat menguap.
Akan tetapi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika memilih waktu sore untuk menyiram tanaman.
Pastikan agar penyiraman tidak dilakukan terlalu malam. Jika tanaman disiram mendekati malam hari, air yang tersisa di daun dan tanah berisiko meningkatkan kelembapan berlebih di malam hari, yang dapat memicu pertumbuhan jamur dan menyebabkan penyakit.
Disaranakan agar penyiraman di malam hari dihindari jika memungkinkan. Pada malam hari, suhu udara sudah menurun drastis, dan air yang disiram pada malam hari bisa membuat tanaman terlalu lembap, terutama di daerah tropis seperti Indonesia.
Kondisi ini justru akan mengundang jamur dan bakteri, yang merusak kesehatan tanaman.
Kelembapan yang terjebak di malam hari juga menyebabkan akar tanaman lebih lama terendam air, yang bisa berujung pada pembusukan akar, terutama pada tanaman pot.
Bagi tanaman sayuran atau tanaman berdaun lebar, penyiraman malam berisiko menyebabkan bercak daun karena air yang menggenang.
Selain waktu penyiraman, frekuensi dan jumlah air yang diberikan juga berperan penting dalam menjaga tanaman tetap sehat.
Musim hujan, misalnya, biasanya sudah menyediakan air yang cukup dari curah hujan, sehingga penyiraman tambahan perlu dikurangi agar tanaman tidak terlalu lembap.
Sedangkan pada musim kemarau, penyiraman bisa dilakukan lebih sering karena tingkat penguapan air di tanah cenderung lebih tinggi.