Indonesia Berpotensi Menjadi Pemimpin Industri Halal Global, Transformasi Digital Jadi Kunci
Indonesia Berpotensi Menjadi Pemimpin Industri Halal Global, Transformasi Digital Jadi Kunci-Foto: Dall E-
Digitalisasi, lanjut Juda, bukan sekadar penggunaan teknologi, tetapi juga membangun ekosistem halal yang transparan, efisien, dan adil, sehingga mampu meningkatkan daya saing Indonesia di pasar halal global.
Sebagai langkah nyata dalam pemanfaatan teknologi, turut diresmikan Sistem Informasi Enterprise Resources Planning (ERP) bernama Simfratani, singkatan dari Sistem Informasi Integrated Farming with Technology Information and Society.
Sistem ini dirancang untuk mendukung sektor pertanian di Indonesia melalui pemantauan dan pelaporan kegiatan tanam dan panen secara real-time.
BACA JUGA:Pertumbuhan Laba PT Bank Syariah Indonesia Tbk Mencapai 21,6% Berkat Strategi Bisnis Berkelanjutan
Simfratani diharapkan mampu memetakan kebutuhan dan produksi pangan serta menyediakan data terkini tentang perkembangan pertanian di berbagai wilayah Indonesia.
Konferensi INHALIFE yang berlangsung hari ini menjadi bagian dari rangkaian acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024, yang diadakan di Jakarta Convention Center dari 30 Oktober hingga 3 November 2024.
Acara ini mengumpulkan berbagai ahli di bidang industri halal, praktisi, konsultan, dan pelaku usaha untuk berdiskusi mengenai perkembangan ekonomi syariah digital di Indonesia, aplikasi teknologi digital dalam bisnis halal, serta inovasi dan kolaborasi dalam menciptakan ekosistem digital halal yang komprehensif.
Sebagai bagian dari pengembangan ekosistem halal dari hulu ke hilir, Indonesia turut menggelar The 2nd Indonesia International Halal Chef Competition (IN2HCC), yang menghadirkan chef halal internasional.
Kompetisi ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai produk makanan halal, tetapi juga membuka peluang bagi produk makanan halal Indonesia untuk masuk ke pasar global.