ASI Keluar Meski Tidak Hamil atau Menyusui, Pahami Penyebabnya

Reporter: Neni |

Editor: Irwansyah |

Minggu , 27 Oct 2024 - 15:46

ASI bisa keluar tanpa hamil atau menyusui, kondisi ini disebut galaktorea. Penyebabnya bisa berupa ketidakseimbangan hormon, efek samping obat, atau masalah kesehatan. Ketahui lebih lanjut! Foto:Freepik/Sumateraekspres.id--

SUMATERAEKSPRES.ID - Air Susu Ibu (ASI) biasanya hanya keluar selama kehamilan dan menyusui. Namun, ada kalanya ASI bisa keluar meskipun seseorang tidak hamil.

Kondisi ini dikenal sebagai galaktorea dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ketidakseimbangan hormon, efek samping obat, atau masalah kesehatan tertentu.

Salah satu penyebab utama galaktorea adalah lonjakan hormon prolaktin. Stimulasi payudara yang berlebihan, penggunaan beberapa jenis obat, hipotiroidisme, dan penyakit ginjal kronis juga dapat memicu keluarnya ASI.

Selain itu, faktor emosional seperti stres atau respons terhadap bayi dapat berkontribusi pada kondisi ini.

Gejala yang menyertai galaktorea bisa meliputi sakit kepala, haid yang tidak teratur, pembesaran jaringan payudara, dan mual.

Jika cairan yang keluar dari puting tidak menyerupai susu atau berwarna jernih, kuning, atau berdarah, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius, seperti kanker payudara.

Untuk mengurangi kemungkinan keluarnya ASI tanpa hamil, disarankan untuk menghindari penggunaan bra atau pakaian yang terlalu ketat di sekitar puting, tidak merangsang payudara secara berlebihan, dan menerapkan strategi sehat untuk mengurangi stres.

asi keluar meski tidak hamil atau menyusui, pahami penyebabnya                            sumateraekspres.id - air susu ibu (asi) biasanya hanya keluar selama kehamilan dan menyusui. namun, ada kalanya asi bisa keluar meskipun seseorang tidak hamil.
kondisi ini dikenal sebagai galaktorea dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ketidakseimbangan hormon, efek samping obat, atau masalah kesehatan tertentu.
salah satu penyebab utama galaktorea adalah lonjakan hormon prolaktin. stimulasi payudara yang berlebihan, penggunaan beberapa jenis obat, hipotiroidisme, dan penyakit ginjal kronis juga dapat memicu keluarnya asi.
baca juga:manfaat arisan keluarga momen berharga untuk silaturahmi dan kesehatan mental
baca juga:tak hanya bermanfaat bagi kesehatan, madu juga berguna untuk kecantikan, yuk simak
selain itu, faktor emosional seperti stres atau respons terhadap bayi dapat berkontribusi pada kondisi ini.
gejala yang menyertai galaktorea bisa meliputi sakit kepala, haid yang tidak teratur, pembesaran jaringan payudara, dan mual.
jika cairan yang keluar dari puting tidak menyerupai susu atau berwarna jernih, kuning, atau berdarah, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
baca juga:kenali gejala dan penyebab gangguan mental health, pentingnya menjaga kesehatan jiwa dan pikiran
baca juga:siap-siap! kemenkes akan kirim notifikasi skrining kesehatan di hari ulang tahun lewat ponsel, ada apa? 
hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius, seperti kanker payudara.
untuk mengurangi kemungkinan keluarnya asi tanpa hamil, disarankan untuk menghindari penggunaan bra atau pakaian yang terlalu ketat di sekitar puting, tidak merangsang payudara secara berlebihan, dan menerapkan strategi sehat untuk mengurangi stres.
baca juga:manfaat dan dampak positif sterilisasi kucing untuk kesehatan hewan peliharaan dan pemiliknya
baca juga: simak! 5 makanan lezat yang bisa menjaga kesehatan otak dan cegah pikun di usia tua!
berikut adalah beberapa penyebab galaktorea yang perlu diperhatikan:
1.    gangguan hormonal: ketidakseimbangan hormon, terutama prolaktin, bisa menjadi penyebab utama.
2.    obat-obatan: beberapa obat, termasuk antidepresan dan antipsikotik, dapat memicu produksi asi.
3.    stimulasi berlebihan: pijatan atau rangsangan pada payudara yang terlalu sering dapat memicu keluarnya asi.
4.    kondisi kesehatan tertentu: gangguan pada kelenjar pituitari atau hipotiroidisme bisa menjadi penyebab.
5.    stres dan kecemasan: tingkat stres yang tinggi dapat mempengaruhi keseimbangan hormonal.
baca juga:perhatikan kesejahteraan tenaga kesehatan
baca juga:15 manfaat pohon cemara untuk lingkungan dan kesehatan yang perlu kamu ketahui
jika anda mengalami gejala ini, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.