WAJIB TAU, Ini 10 Alasan Mengapa Banyak Perusahaan Memecat Gen Z!

Reporter: Englia |

Editor: Englia |

Minggu , 27 Oct 2024 - 04:00

CARI KERJA : Gen Z mengeluhkan sulitnya mencari kerja. -FOTO: ADI/SUMEKS-

"Banyak lulusan perguruan tinggi baru-baru ini kesulitan memasuki dunia kerja untuk pertama kalinya karena hal

itu bisa sangat berbeda dari apa yang biasa mereka alami selama belajar," kata Kepala Penasihat Pengembangan

Karier dan Pendidikan Intelligent, Huy Nguyen, dilansir dari Euronews.

"Mereka kerap kali tidak siap menghadapi lingkungan yang kurang terstruktur, dinamika budaya tempat kerja, dan

ekspektasi pekerjaan yang mandiri," tambahnya.

Manajer perekrutan yang disurvei juga melaporkan bahwa beberapa pekerja Gen Z kesulitan menangani beban

kerja, sering terlambat, dan tidak berpakaian atau berbicara dengan pantas.

Di samping itu, sebuah laporan terpisah pada April mengungkapkan bahwa pekerja Gen Z terlalu bergantung pada

dukungan orang tua selama pencarian kerja mereka.

Berdasarkan survei yang dilakukan ResumeTemplates, 70 persen Gen Z mengaku meminta bantuan orang tua

mereka dalam proses pencarian kerja.

Di sisi lain, 25 persen lainnya bahkan membawa orang tua mereka ke wawancara, sementara banyak yang lainnya

meminta orang tua mereka mengirimkan lamaran kerja dan menulis resume untuk mereka.

wajib tau, ini 10 alasan mengapa banyak perusahaan memecat gen z!                            sumateraekspres.id-belakangan ini, banyak lulusan baru (fresh graduate) yang notabene adalah generasi z 
(gen z) yang mengeluhkan susahnya mendapatkan pekerjaan. 
rupanya, saat ini memang banyak perusahaan yang mulai enggan mempekerjakan para gen z. 
bahkan, survei terbaru menemukan bahwa enam dari 10 perusahaan telah memecat gen z.
generasi z, sering disingkat menjadi gen z dan dalam bahasa sehari-hari dikenal sebagai zoomers, adalah orang-
orang yang lahir pada tahun 1997 hingga 2012.
sebagian besar generasi z adalah anak-anak dari generasi x atau milenial yang lebih tua.
generasi z lahir pada awal abad ke-21, dan menjadi generasi pertama yang tumbuh dengan akses internet dan
teknologi digital sejak usia muda.
melansir cnbc indonesia, laporan terbaru platform konsultasi pendidikan dan karier, intelligent mengungkapkan
bahwa berdasarkan data terbaru, sekitar enam dari 10 perusahaan telah memecat fresh graduate yang baru saja
mereka rekrut di tahun ini.
menurut perusahaan, ada beberapa alasan di balik keputusan memecat para fresh graduate tersebut, di antaranya
kurangnya motivasi dari karyawan, kurangnya profesionalisme, dan keterampilan komunikasi yang buruk.
baca juga:penuhi kebutuhan gen z, sosialisasi layanan dompet digital bsb
baca juga:gen z berpeluang berikan kontribusi 
"banyak lulusan perguruan tinggi baru-baru ini kesulitan memasuki dunia kerja untuk pertama kalinya karena hal
itu bisa sangat berbeda dari apa yang biasa mereka alami selama belajar," kata kepala penasihat pengembangan
karier dan pendidikan intelligent, huy nguyen, dilansir dari euronews.
"mereka kerap kali tidak siap menghadapi lingkungan yang kurang terstruktur, dinamika budaya tempat kerja, dan
ekspektasi pekerjaan yang mandiri," tambahnya.
manajer perekrutan yang disurvei juga melaporkan bahwa beberapa pekerja gen z kesulitan menangani beban
kerja, sering terlambat, dan tidak berpakaian atau berbicara dengan pantas.
di samping itu, sebuah laporan terpisah pada april mengungkapkan bahwa pekerja gen z terlalu bergantung pada
dukungan orang tua selama pencarian kerja mereka. 
berdasarkan survei yang dilakukan resumetemplates, 70 persen gen z mengaku meminta bantuan orang tua
mereka dalam proses pencarian kerja.
di sisi lain, 25 persen lainnya bahkan membawa orang tua mereka ke wawancara, sementara banyak yang lainnya
meminta orang tua mereka mengirimkan lamaran kerja dan menulis resume untuk mereka.
baca juga:kenalin 'silent walking' yang jadi tren di kalangan gen z
baca juga:gen z sumbang kredit macet, tingkat wanprestasi lebih dari 90 hari
berikut 10 alasan mengapa perusahaan memecat karyawan gen z:
1. kurangnya motivasi atau inisiatif (50 persen)
2. kurangnya profesionalisme (46 persen)
3. keterampilan berorganisasi yang buruk (42 persen)
4. keterampilan komunikasi yang buruk (39 persen)
5. kesulitan menerima feedback (38 persen)
6. kurangnya pengalaman kerja yang relevan (38 persen)
7. keterampilan pemecahan masalah yang buruk (34 persen)
8. keterampilan teknis yang tidak memadai (31 persen)
9. ketidakcocokan budaya (31 persen)
10. kesulitan bekerja dalam tim (30 persen)
lantas, bagaimana cara yang tepat bagi gen z untuk mendapatkan pekerjaan?
untuk meningkatkan peluang diterima bekerja, perusahaan 
menekankan bahwa ada beberapa kualitas utama yang perlu gen 
z tingkatkan, termasuk inisiatif dan sikap positif. 
baca juga:gen z lebih suka investasi saham, ketimbang properti atau membeli tanah
baca juga:kenali 5 kebiasaan pemicu diabetes yang wajib dihindari gen z
adapun, kualitas terbaik yang dicari oleh para pemberi kerja 
dari fresh graduate termasuk:
1. memiliki inisiatif
2. sikap positif
3. etos kerja yang kuat
4. mudah beradaptasi
5. terbuka terhadap masukan
6. tepat waktu dan dapat diandalkan
7. keterampilan teknis yang solid
8. keterampilan interpersonal yang baik
9. pengalaman magang
10. pengalaman kerja
11. media sosial yang sesuai dengan pekerjaan
12. hindari politik.
demikianlah informasi mengenai alasan mengapa banyak perusahaan akhirnya memutuskan untuk memecat
karyawan dari kalangan gen z.
buat para gen z jadikan hal ini sebagai masukan untuk memperbaiki diri kamu agar nantinya kamu siap untuk
memasuki dunia kerja ya.(lia)