Tiga Motor Ini Sering Digunakan Oknum Penjual BBM Eceran
LUBUKLINGGAU - Berbagai cara masyarakat mencari nafkah di zaman serba sulit saat ini. Salah satunya Ngunjal Minyak.
Ngunjal minyak merupakan sebutan oleh masyarakat Lubuklinggau dan sekitarnya. Tepatnya bagi orang yang membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU lalu dijual lagi secara eceran.
Para pengunjal minyak ini mengisi BBM subsidi di SPBU dengan mengunkan jeriken atau mengunakan sepeda motor tanki besar. Seperti jenis Suzuki Thunder, Honda Mega Pro, dan Honda Tiger.
Biasanya BBM subsidi seperti solar dan pertalite. Lalu, dijual eceran di warung-warung dengan harga lebih tinggi. Selisih harganya mencapai Rp 2ribu per liter dibanding di SPBU. Misalnya di SPBU, Pertalite harga Rp 10ribu per liter, maka di eceran rata-rata Rp 12ribu per liter.
Rahmad, waga Lubuklinggau, mengatakan memang ngunjal minyak menjadi profesi baru masyarakat. "Itu karena zaman sudah sulit, lapangan pekerjaan kurang, harga-harga naik tidak mungkin akan turun lagi. Apalagi harga BBM naik," katanya.
Sebenarnya, lanjutnya, tidak bisa menyalahkan sepenuhnya masyarakat, karena masyarakat melakukan profesi menjual minyak eceran ini untuk mencari nafkah. "Ngunjal minyak inikan untuk cari makan. Bukan cari kaya," katanya.
Kapolres Lubuklinggau AKBP Harissandi SIK MH menegaskan masyarakat yang menjual eceran atau pertamini itu adalah kegiatan illegal. "Pertamini itu illegal. Tapi kalau kita tindak penindakan hukum, kita harus melihat berbagai aspek. Disitu aspek sosial juga ada, aspek ekonomi juga ada. Mereka mencari sesuap nasi juga," ujar Kapolres.
Namun menurut Kapolres, sebenarnya pemerintah sudah memberikan kemudahan untuk usaha kecil. "Dimana usaha kecil yang legal itu adalah Pertashop. Dan tiap hari pasti dikirim oleh pertamina," katanya
Sebelumnya diduga sepeda motor pengunjal minyak terbakar usai mengisi BBM jenis pertalite, pada Senin 9 Januari 2023, sekitar pukul 13.30 WIB.
Kejadian di SPBU Nanan atau SPBU Lestari, yang berlokasi di Jalan Fatmawati ( Lingkar Selatan ), Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Kota Lubuklinggau.
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Harissandi mengungkapkan perkembangan terbaru soal insiden motor terbakar di SPBU Nana di Jalan Lingkar Selatan.
Motor Suzuki Thunder yang terbakar tesebut diduga tangkinya modifikasi. Motor ditemukan di semak-semak, karena sempat disembunyikan oleh pemiliknya. "Sedangkan pelaku belum bisa diperiksa karena belum bisa hadir. Kita cari ke rumahnya belum ada," katanya. Baca juga : Penyelewengan BBM di Sumsel Tinggi, Ternyata Ini Penyebabnya Baca juga : Warga Dilarang Pindah-Pindah SPBU Saat Isi BBM, BPH Migas Godok Aturannya
Lebih lanjut, adapun dalam kejadian itu yang telah diperiksa dari pihak SPBU yakni Manajer. "Dari SPBU manajer-nya sudah kita periksa, termasuk pengoperasian SPBU di Taba Lestari itu masih menunggu pengcekan dari Pertamina takutnya ada korsleting karena asap sehingga di cek," jelasnya.
Kata Kapolres, kalau pengecekan sudah selesai, SPBU baru bisa dioperasikan lagi. "Jadi kejadian kemarin penyebabnya diduga karena percikan api. Tangkinya mungkin bocor, dia lari ke mesin atau busi, akhirnya tersambar sama arus listrik," katanya.
Sepeda motor yang di terbakar di SPBU Nanan adalah milik Hardi Wiranata alias Badut, warga Jalan Fatmawati Soekarno, Keluraham Mesat Seni, Kecamatan Lubuklinggau Timur II. Baca juga : Vonis Rendah BBM Ilegal, JPU Ajukan Banding Baca juga : Gerebek Penampungan BBM Subsidi
Awalnya Hardi mengisi BBM jenis pertalite di SPBU Taba Lestari. Selesai mengisi BBM sebanyak 10 liter, Hardi Wiranata mendorong motor miliknya dengan jarak sekitar 3 meter dari pompa pengisian. Saat Hardi Wiranata akan menyalakan motor dengan kick starter, tiba-tiba muncul percikan api dari arah bawah tangki BBM pada busi motor.
Secara cepat menyambar ke tangki motor. Sehingga Hardi Wiranata panik dan langsung melepaskan kendaraannya di karenakan api membesar dan membakar motor. Api yang membesar membumbung tinggi, hingga ke langit-langit atap SPBU. Membuat cctv dan kabel jaringan listrik terbakar.
Mengetahui hal tersebut, karyawan SPBU berusaha segera memadamkan api yang membakar motot dengan alat pemadam api. Tak lama kemudian api berhasil dipadamkan oleh karyawan SPBU. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Sedangkan motor hangus terbakar.(lid)