https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mengungkap Sejarah Sungai Cinteren: Tempat Muslim Tiongkok Membuka Pesantren di Palembang

Lorong Cinteren, terdapat Sungai Cinteren, saksi bisu perjalanan sejarah Muslim Tiongkok di Palembang, menyimpan cerita budaya yang terlupakan. Foto: budiman/sumateraekspres.id--

SUMATERAEKSPRES.IDKota Palembang, kota yang sarat dengan sejarah dan kebudayaan, memiliki banyak kisah menarik yang terpendam di setiap sudutnya.

Kota Palembang juga tidak akan terlepas dari Sejarah etnis Tionghoa yang masuk ke kota yang kaya dengan bermacam ragam adat istiadat ini. Bahkan budaya China begitu melekat dengan nuansa Palembang.

Mulai dari ukiran rumah Limas serta beragam peninggalan lainnya termasuk pempek yang melegenda merupakan salah satu makanan yang dibuat oleh etnis Tionghoa. 

Berkisah tentang Palembang, banyak juga wilayah atau tempat sudut kota didiami etnis china. Salah satunya adalah kecamatan Seberang Ulu 1.

BACA JUGA:Sungai Kademangan, Warisan Kepemimpinan Bijak Demang Suro dalam Mengatasi Banjir dan Membangun Komunitas

BACA JUGA:Sungai Kebon Gede Alih Fungsi dari Sawah jadi Pemukiman, Kini Abadi Lewat Nama Lorong, Simak Kisahnya

Sebuah kisah mengenai Sungai Cinteren, yang menyimpan sejarah panjang dan peran penting dalam perkembangan kota ini.

Azim Amin, seorang tokoh dan ahli sejarah di Palembang, menggali kembali cerita-cerita dari masa lalu yang kian terlupakan oleh generasi sekarang.

Menurutnya, Sungai Cinteren bukan hanya sebuah aliran air biasa, melainkan saksi bisu transformasi sosial, ekonomi, dan budaya yang terjadi sejak era kolonial Belanda hingga perkembangan modern Palembang.

Azim Amin menjelaskan bahwa pada rentang tahun 1969 hingga 1970, banyak warga dari berbagai daerah datang ke Palembang dengan harapan memperbaiki nasib. "Ado yang ngocek pucuk," ujarnya, menggunakan ungkapan khas Palembang untuk menggambarkan orang-orang yang beralih pekerjaan demi mencari penghidupan yang lebih baik.

Para suami yang dulunya bertani di kampung halaman beralih menjadi buruh atau bekerja di sektor jasa di kota.

Perubahan ini terjadi seiring dengan semakin berkembangnya wilayah Palembang sebagai pusat perdagangan dan ekonomi di Sumatera Selatan.

BACA JUGA:Dulu Air Mengalir, Kini Lemari Berjejer, Simak Kisah Transformasi Sungai Segaran jadi Jalan Segaran

BACA JUGA:Tragedi Sungai Musi, Seorang Pria Tenggelam Akibat Perahu Bocor

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan