Tak Harus Mahal, tapi Efisien dan Bermanfaat, Juri Kompetisi Inovasi Tuntaskan Verifikasi Lapangan
INOVASI: Pegawai Puskesmas Sako memperlihatkan bros inovasi ‘Petik Semangko’ yang bertujuan menanggulangi penyebaran demam berdarah dengue (DBD). -foto: kris/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Setelah sehari sebelumnya melakukan verifikasi lapangan ke delapan peserta, tim penilai Kompetisi Inovasi Kota Palembang Tahun 2024 yang diselenggarakan Bappeda-Litbang Kota Palembang kembali terjun langsung melakukan verifikasi di tujuh lokasi berbeda, Kamis (17/10).
Dibagi dua tim juri, tim pertama menyambangi TK Islam Terpadu At Tauhid di Jalan Paramesywara, Lr Macan Kumbang, Kelurahan Bukit Baru, lalu SD Negeri Model 25 Palembang di Jalan Inspektur Marzuki Pakjo. Kemudian SD Negeri 244 Palembang di Jalan Kolonel Sulaiman Amin, Kelurahan Karya Baru, serta SD Negeri 123 di Jalan AMD, Sugiwaras, Kelurahan Talang Jambe.
Sedangkan tim kedua menyambangi Puskesmas Sako, Puskesmas Kenten, dan Dinas Kesehatan Kota Palembang yang verifikasi lapangannya di RS AK Gani Palembang. "Kunjungan lapangan yang kita lakukan untuk mengecek langsung kondisi sebenarnya apakah benar program inovasi yang dipaparkan sebelumnya berjalan. Setelah dua hari kita cek langsung 15 peserta, semuanya berjalan sangat baik," ungkap Yudi Suhairi, anggota tim Dewan Juri kepada Sumatera Ekspres.
Yudi menekankan inovasi para peserta, selain harus berjalan baik juga bermanfaat. Bahkan ia menyebut tak perlu mahal, tapi bisa dengan material yang mudah didapat atau mudah dilakukan sehingga efisien dan bermanfaat. "Ada yang pakai tutup botol untuk perkalian, ternyata memudahkan siswa belajar. Inovasi itu yang terpenting keberlangsungannya, jangan hanya pas penilaian saja, tapi benar-benar berlanjut," ucapnya.
Pelajar SDN 123 Palembang menggunakan alat peraga Time Board dan pelajar SDN 244 Palembang mempraktikkan inovasi Pembelajaran Molten.-foto: kris/sumeks-
BACA JUGA: Inovasi 'Petik Semangko' Budaya Pencegahan DBD di Puskesmas Sako
Sementara itu, kunjungan lapangan di TK IT At Tauhid disambut antusias para guru dan murid-murid. Sekolah menampilkan inovasi Gersama Sapa atau Gerakan Satu Rumah Satu Project Baca Quran. "Kita tugaskan siswa bersama orang tuanya melakukan tugas bersama, seperti membaca Quran bersama, membaca buku, mendongeng, yang membacakan orang tuanya. Jadi untuk membangun kebersamaan anak dan orang tua, ada buku monitoring juga yang wajib diisi," ungkap Nurul Saniah Alyosuna STP SPd, Kepsek TK IT At Tauhid.
Kemudian SD Negeri Model 25 Palembang memperlihatkan inovasi Perkalian Tangkas, dimana para siswa membuat alat bantu perkalian menggunakan botol bekas. Peralatan itu efektif memudahkan siswa, terlihat saat praktik langsung siswa di hadapan tim penilai.
"Inspirasinya dari jarimatika, jadi ini untuk perkalian 6 sampai dengan 9, yang lebih sulit dari perkalian kecil. Kalau jarimatika kan pakai 5 jari kiri kanan, ini pakai tutup botol sebagai pengganti jari, sekarang siswa sudah tidak pakai alat bantu pun cukup dengan jari sudah bisa perkalian," ungkap Kepsek SDN 25 Wiwin Purwanti didampingi Guru Pembimbing Program, Fandi Yuono.
SDN 244 mempraktikkan inovasi Pembelajaran Molten (Matematika Olahraga Terintegrasi Numerasi) yang dipimpin langsung Kepsek Sumarlin dan guru olahraga. Siswa mempraktikkan olahraga kebugaran, sebelumnya mereka memilih kartu berisi angka 1-9. Angka yang terpilih sebagai penanda jumlah repetisi yang harus dilakukan di masing-masing gerakan kebugaran, seperti push up, sit up dan gerakan lainnya.
BACA JUGA:Chery OMODA E5, Inovasi Mobil Listrik untuk Menurunkan Emisi Karbon