Tak Harus Mahal, tapi Efisien dan Bermanfaat, Juri Kompetisi Inovasi Tuntaskan Verifikasi Lapangan
INOVASI: Pegawai Puskesmas Sako memperlihatkan bros inovasi ‘Petik Semangko’ yang bertujuan menanggulangi penyebaran demam berdarah dengue (DBD). -foto: kris/sumeks-
"Misal ada 4 macam gerakan, siswa kemudian memilih angka 5. Jadi masing-masing gerakan 5 kali, terus mereka menjumlahkannya, itulah hasil perkaliannya 4x5 jadi 20. Tidak hanya gerakan kebugaran, pola sama bisa untuk latihan olahraga lain, seperti voli, badminton. Ini untuk memudahkan siswa juga belajar perkalian," ucapnya.
Sedangkan SD Negeri 123 Palembang mempraktikkan Time Board, dimana siswa belajar konsep waktu menggunakan alat peraga yang dibuat dengan bahan sederhana. "Mereka bisa belajar konsep waktu 24 jam untuk yang kelas 3, sedangkan yang kelas di atasnya, bisa belajar konsep konversi waktu. Dibuat semenyenangkan dan semenarik mungkin, dan program ini benar-benar memudahkan siswa belajar, bikin alatnya juga mudah," kata Kepsek SDN 123 Palembang, Rosma Fitriya didampingi Guru Pembimbing Program, Nur Afni Junelsi.
Puskesmas Sako memperlihatkan inovasi 'Petik Semangko' yang bertujuan menanggulangi penyebaran demam berdarah dengue (DBD) di wilayah kerjanya. Inovasi ini menekankan pentingnya pemeriksaan jentik nyamuk secara mandiri oleh masyarakat dan sekolah, termasuk di lingkungan rumah serta sekolah-sekolah.
"Kami melibatkan kader-kader kesehatan yang diberikan pelatihan untuk memahami cara memeriksa jentik dan mengajarkannya kepada ibu rumah tangga serta pihak sekolah. Dengan pelatihan ini, mereka memiliki tanggung jawab memantau lingkungannya, khususnya di tingkat RT, ini cukup efektif, karena pencegahan DBD tidak cukup oleh petugas Puskesmas atau Dinkes saja," ungkap Kepala Puskesmas Sako, Drg Desti Hernita.
BACA JUGA:Tingkatkan Kapabilitas SDM, Delegasi Bukit Asam (PTBA) Belajar Soal Inovasi Energi Terbarukan
Puskesmas Kenten memperkenalkan program Gema Cating (Gerakan Masyarakat Cegah Stunting) yang berawal dari tingginya kasus stunting tahun 2020 di wilayah kerja Puskesmas Kenten. Kita Bekerjasama dengan sejumlah perusahaan, serta pelibatan masyarakat serta edukasi yang baik, Puskesmas Kenten memberikan makanan tambahan, serta memantau langsung kondisi pertumbuhan anak-anak diwilayah tersebut.
Dari sisi teknologi sendiri Puskesmas Kenten, memiliki aplikasi Entry EBPGM. “Kalau ada data langsung kita input, Dimana kader dan petugas posyandu melaporkan dan kita memverifikasi langsung,” ujar Kepala Puskesmas Kenten Dr Herawati melalui Mesawati.
Terakhir Dinas Kesehatan Kota Palembang, berbeda dengan yang lain. Mereka menunjukkan programnya di RS AK Gani Palembang. Progrma tersebut yakni Aplikasi Mortality Data System (MDS). Inovasi ini untuk memudahkan seluruh pencatatan kematian di kota Palembang sehingga menjadi efektif.
"Tidak ribet lagi, catatan kematian di pusat pelayanan kesehatan seperti klimik, rumah sakit san Puskesmas sudah terintegrasi dengan data Dinas Dukcapil, dengan aplikasi ini juga bisa menentukan arah kebijakan," ujar Kasubag Perencanaan Kesehatan Dinkes Palembang Delta A.