Ketidakpastian Global, Siap-Siap Pasar Keuangan Terpengaruh Krisis Geopolitik di Timur Tengah
Ketidakpastian Pasar Keuangan Global Meningkat di Tengah Kebijakan Moneter yang Menyatu-Foto: Freepik-
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Ketidakpastian di pasar keuangan global kembali meruncing, dipicu oleh konvergensi kebijakan moneter di negara-negara maju dan ketegangan geopolitik yang terus meningkat di Timur Tengah.
Dalam proyeksi ekonomi, pertumbuhan global untuk tahun 2024 diperkirakan mencapai 3,2%, meski ada indikasi perlambatan.
Di sisi lain, inflasi global menunjukkan tanda-tanda penurunan, mendorong pelonggaran kebijakan moneter di berbagai negara maju.
Di Amerika Serikat, data terbaru menunjukkan penurunan tingkat pengangguran, yang dikombinasikan dengan prospek inflasi yang lebih rendah, meningkatkan harapan pasar akan penurunan suku bunga Fed Funds Rate (FFR) lebih dari yang diperkirakan sebelumnya.
BACA JUGA:Proyek One Health Workforce Next Generation, Kolaborasi USAID dan Universitas di Indonesia
BACA JUGA:Jalan Tol Indrapura-Kisaran dan Betung-Tempino: Akselerasi Mobilitas Indonesia!
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, mengungkapkan, "Kondisi ini berkontribusi pada kenaikan yield obligasi US Treasury dengan tenor 2 dan 10 tahun serta indeks dolar AS (DXY)."
Melihat ke depan, tren penurunan suku bunga di negara-negara maju, khususnya di AS, diperkirakan akan terus berlanjut.
Meskipun penting untuk tetap memantau dinamika ketegangan geopolitik yang dapat mempengaruhi situasi ini.
Perkembangan ini menuntut kehati-hatian dalam merumuskan kebijakan untuk mengatasi dampak dari ketidakpastian global.
Langkah strategis diperlukan untuk menarik masuknya modal asing dan memperkuat stabilitas nilai tukar, demi menjaga keseimbangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.