Sakaratul Maut Saat Menghadapi Perpisahan dengan Tenang dan Iman dalam Islam
Sakaratul maut dalam Islam adalah perpisahan roh dan jasad. Bagi yang beriman, ini momen harapan; bagi yang tidak, terlihat menakutkan. Proses menyakitkan ini adalah saat untuk memperbanyak doa dan zikir. :Foto Kibri spdr--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Dalam ajaran Islam, sakaratul maut adalah fase kritis di mana seseorang mengalami perpisahan antara roh dan jasad.
Selama proses ini, ada sejumlah pengalaman dan penglihatan yang dialami oleh individu, tergantung pada keimanannya.
Bagi orang yang beriman, sakaratul maut bisa menjadi momen yang penuh harapan. Mereka mungkin melihat malaikat maut dalam bentuk yang indah, serta malaikat rahmat yang bersinar dengan wajah putih, membawa kafan dan tikar dari surga.
BACA JUGA:Polres Lahat Luncurkan Operasi Zebra Musi 2024: Edukasi dan Penegakan Hukum Jadi Prioritas
BACA JUGA:9 Rekomendasi Situs Terpopuler Baca Komik Manga Online Secara Legal dan Gratis
Sebaliknya, bagi mereka yang tidak beriman, malaikat maut muncul dengan wajah menakutkan dan bengis.
Selama sakaratul maut, tubuh mulai kehilangan kekuatan, pandangan menjadi kabur, dan rasa sakit yang dirasakan bisa lebih menyengat daripada luka parah.
Proses ini digambarkan sebagai perpisahan yang menyakitkan saat roh perlahan-lahan meninggalkan tubuh.
BACA JUGA:Kantor Ledeng, Saksi Bisu Perkembangan Kota Palembang dari Masa ke Masa
Di saat-saat terakhir, individu sering merasakan kedekatan dengan akhirat, menjadikannya waktu yang tepat untuk memperbanyak doa dan zikir.
Mempersiapkan diri menghadapi sakaratul maut sangat penting dalam Islam. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa diambil untuk memastikan akhir hayat yang baik:
1. Bertaubat dari Segala Dosa: Memohon ampunan dan bertekad untuk tidak mengulang kesalahan.
2. Memperbanyak Amal Saleh: Melakukan ibadah seperti shalat, puasa, dan sedekah dengan tulus.