Mengapa Burung Gereja Suka Hinggap di Kabel Listrik, Ini Alasannya
Kebiasaan burung gereja mencari makanan di tengah keramaian kota. -Foto: Harian Berkat-
BACA JUGA:Cara Efektif Melatih Burung Berkicau Merdu dengan Rekaman Suara dan Teknik Bersiul
Burung gereja adalah pemakan segala (omnivora), dan kota menyediakan berbagai macam makanan bagi mereka.
Dari biji-bijian, serangga, hingga remah-remah makanan manusia, burung gereja memanfaatkan semua sumber makanan yang tersedia.
Tempat-tempat seperti taman kota, pasar, dan bahkan tempat sampah menjadi ladang makanan bagi mereka.
Di kota, burung gereja menemukan tempat-tempat unik untuk bersarang. Mereka sering membangun sarang di celah-celah bangunan, tiang lampu, dan bahkan di bawah atap rumah.
Kabel listrik menjadi tempat favorit mereka untuk bertengger, karena memberikan mereka pandangan yang luas serta sedikit kehangatan dari aliran listrik.
Meskipun kota penuh dengan manusia, predator alami burung gereja seperti burung pemangsa dan kucing liar lebih jarang terlihat di area yang sangat urban. Ini memberikan burung gereja keuntungan tambahan dalam hal keselamatan.
Selain adaptasi fisik, burung gereja juga menunjukkan adaptasi perilaku yang luar biasa.
Mereka belajar untuk tidak takut pada manusia dan kendaraan, dan sering terlihat berinteraksi dengan lingkungan perkotaan dengan cara yang cerdas dan efisien.
BACA JUGA:Mengapa Cerita Burung Ababil Tetap Relevan Hingga Kini? Simak Ulasannya
BACA JUGA:Fakta Unik Burung Gereja, Tinggal di Lingkungan Bersih. Ternyata Ini Perannya Dalam Ekosistem
Keberhasilan burung gereja dalam bertahan hidup dan berkembang biak di kota-kota besar seperti Sematang Borang menunjukkan kemampuan adaptasi mereka yang luar biasa.
Mereka memanfaatkan setiap peluang yang ada untuk mencari makan, berlindung, dan berkembang biak, menjadikan mereka salah satu spesies burung yang paling sukses di lingkungan perkotaan.
Burung gereja biasanya memulai musim kawinnya dari bulan Maret hingga Agustus. Pada periode ini, jantan dan betina akan bekerja sama dalam membangun sarang.