Program Kampung Zakat: Mendorong Pemberdayaan Ekonomi Melalui Pertanian dan Peternakan
Program Kampung Zakat: Mendorong Pemberdayaan Ekonomi Melalui Pertanian dan Peternakan-Foto: Kemenag-
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Kementerian Agama (Kemenag) dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) meluncurkan program pemberdayaan ekonomi melalui Kampung Zakat di Dusun Kali Tambak, Desa Sidomulyo, Purworejo, Jawa Tengah.
Program ini menyasar 80 Kepala Keluarga (KK) yang membutuhkan perhatian khusus dalam hal ekonomi.
Dengan melibatkan pemerintah daerah, Lembaga Amil Zakat (LAZ) Rumah Zakat, serta LAZ BSI Maslahat, inisiatif ini diharapkan dapat mendorong pengembangan ekonomi lokal.
Kepala Desa Sidomulyo, Setyonohadi, menjelaskan bahwa terdapat potensi ekonomi yang besar di Dusun Kali Tambak, terutama di bidang pertanian, peternakan, pembibitan tanaman hias Bugenvil, dan kerajinan olahan bambu.
BACA JUGA:Kemenag Gandeng Akademisi dan Aktivis, Ubah Masjid jadi Ramah Lingkungan
Meski demikian, warga di dusun ini masih menghadapi sejumlah masalah, seperti keterbatasan akses air bersih dan penanganan sampah.
"Di Dusun Kali Tambak, ada 80 KK yang masih menghadapi berbagai masalah ekonomi, air bersih, dan sampah."
"Namun, kami yakin daerah ini bisa mengembangkan usaha pertanian, peternakan, serta kerajinan dari bambu dan tanaman hias,” ungkap Setyonohadi.
Ia menambahkan bahwa pihak desa telah memperbaiki infrastruktur jalan melalui program pengaspalan guna memfasilitasi pengembangan ekonomi.
Kontribusi BAZNAS dalam Program Kampung Zakat
BAZNAS turut memberikan dukungan dalam program Kampung Zakat dengan fokus pada bantuan sosial dan penyediaan fasilitas.
BACA JUGA:8.744 Pelamar CPNS Kemenag 2024 Lulus Pasca Sanggah, Cek Namamu!
Maryono, perwakilan dari BAZNAS, menyampaikan bahwa lembaganya memberikan bantuan kepada empat guru ngaji di dusun tersebut sebesar Rp750 ribu per bulan, serta membantu penyediaan air bersih.