5 Penyebab Jurnal Pembelajaran Gagal Validasi dan Tips Memperbaikinya
5 Penyebab Jurnal Pembelajaran Gagal Validasi dan Tips Memperbaikinya -Foto: Sumateraekpres.id-
Bagian ini penting untuk diperhatikan oleh peserta PPG. Umpan balik dapat berasal dari rekan sejawat atau siswa, dan sebaiknya ditulis tangan.
Nama pemberi umpan balik juga perlu dicantumkan, baik itu dari rekan sejawat atau siswa.
Pastikan tulisan tangan umpan balik dapat terbaca dengan jelas dan diambil foto yang jelas, kemudian ditempel pada bagian yang sesuai di jurnal.
4. Foto Dokumentasi Tidak Mewakili Isi Jurnal
Foto dokumentasi yang terdapat dalam jurnal seharusnya mencerminkan kegiatan atau peristiwa yang diangkat.
Contohnya, jika topik yang diambil berfokus pada pengalaman yang bermakna, seperti memberikan edukasi tentang pupuk kompos kepada siswa, maka foto yang diikutsertakan seharusnya menampilkan kegiatan tersebut, seperti momen ketika siswa belajar tentang pupuk kompos.
Dokumentasi ini berfungsi untuk memperkuat narasi dalam jurnal. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih foto yang relevan dan saling berkaitan dengan aktivitas yang dilaksanakan.
BACA JUGA:Tak Berdampak ke Nilai UKPPPG, Ini Manfaat Post Test PPG Guru Tertentu Tahap 3
BACA JUGA:Kapan Pengerjaan Modul PPG Harus Selesai? Ini Jawabannya
5. Kesalahan Dalam Mengunggah File Jurnal
Kesalahan dalam mengunggah file jurnal sering kali disebabkan oleh penamaan file yang tidak tepat.
Setelah menyelesaikan jurnal, penting untuk memberikan nama yang sesuai, seperti “Jurnal Modul 3” untuk jurnal yang berisi informasi dari modul tersebut.
Hal ini juga berlaku untuk jurnal dari modul 1 dan modul 2. Dengan cara ini, risiko kebingungan saat mengunggah file dapat diminimalkan.
Tanpa penamaan yang jelas, bisa terjadi salah upload, seperti seharusnya jurnal modul 1 terunggah sebagai jurnal modul 2, dan seterusnya.
Sebagai kesimpulan, dalam proses penyusunan jurnal pembelajaran, penting untuk mengikuti ketentuan yang ditetapkan di setiap modul, baik dari segi isi maupun format.