Cetak Rekor, Harga Emas Terus Melambung Sepekan Terakhir, Kondisi Ini yang Mempengaruhinya
--
Konsumen yang datang ke tokonya pun beragam. Mulai dari yang membeli dalam jumlah kecil hingga yang membeli dalam jumlah besar, untuk tujuan investasi jangka panjang. Selain investasi, emas sering kali dijadikan sebagai mahar atau hadiah, yang menambah daya tariknya di kalangan masyarakat.
“Memang emas dianggap aman, tapi masyarakat juga harus mempertimbangkan waktu yang tepat untuk membeli. Saat harga sedang tinggi, mungkin ada baiknya menunggu atau membeli dalam jumlah kecil terlebih dahulu,” kata Ida, salah seorang pembeli emas.
Hal serupa diungkapkan Popa Delta, pemilik Toko Emas Cemerlang Jaya di Ogan Ilir. Kenaikan harga emas hingga Rp7.800.000 per suku, tidak mempengaruhi minat masyarakat yang tetap berbelanja. “Harga memang naik, tapi emas tetap diburu. Selain emas murni, kami juga menjual emas Antam yang banyak diminati,” jelas Popa.
Namun, dia tidak menyebutkan harga terkini untuk emas Antam, meskipun tren harganya biasanya mengikuti harga emas murni. Kenaikan harga emas ini disinyalir sebagai dampak dari ketidakpastian ekonomi global yang mendorong banyak investor untuk melirik emas sebagai instrumen lindung nilai.
Selain itu, fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing juga turut mempengaruhi pergerakan harga emas di dalam negeri. Meski harga terus mengalami kenaikan, emas tetap menjadi instrumen investasi yang paling diminati oleh masyarakat.
BACA JUGA:Tingkatkan Kualitas dan Keamanan Memasak, Pertamina Gelar Bright Gas Cooking Class
BACA JUGA:Harga Emas di Palembang Naik Lagi: Investasi Semakin Menguntungkan?
Hal ini tidak lepas dari sifatnya yang tahan terhadap inflasi dan nilai yang cenderung stabil dalam jangka panjang. Bagi sebagian besar masyarakat, memiliki emas dianggap sebagai cara untuk menjaga kekayaan, terutama di tengah gejolak ekonomi.
Pantauan toko emas Mulia Gold di PTC Mall, harga emas perhiasan di range Rp7.750.000 per suku. "Biasanya beli emas kalau lagi ada rezeki. Kebetulan harga sekarang lagi mahal, tapi kalau beli emas ini tidak rugi lah. Kalau lagi butuh, bisa dijual lagi. Harganya juga stabil, bahkan kalau lama naiknya banyak," kata Vira, pembeli emas di Mulia Gold.
Pemilik Toko Emas Mulia 2 di Kabupaten OKI, Elia Luster mengungkapkan dalam seminggu terakhir ini harga emas mengalami kenaikan. Sebelumnya harga Rp7,3 juta per suku kemarin harga emas capai Rp7,4 juta per suku. “Harga emas mengikuti kurs dolar," terangnya, kemarin.
Hanya untuk di Kayuagung, masih menahan harga. Belum bisa menjual lebih dari Rp7,4 juta per suku, karena kondisi belum stabil. “Sekarang banyak yang beli untuk investasi meski harga tinggi konsumen masih mendapatkan untung,” sebutnya.
Tapi tidak seperti dulu lagi yang membeli hingga puluhan suku , kalaupun ada sangat jarang sekali paling mereka membeli paling banyak 5 suku. Untuk konsumennya, kebanyakan warga Kayuagung, Ogan Ilir dan sekitarnya. “Kalau dari kecamatan lain seperti Pampangan, Pangkalan Lampam dan Tulung Selapan, disana sudah banyak toko emas,” imbuhnya.
Penjual emas di toko mas Cahaya Murni pasar Indralaya, Ogan Ilir, Sri, mengakui adanya kenaikan harga jual mas yang cukup tinggi akhir- akhir ini. Tercatat harga mas terkini berkisar Rp1.416.280 per gram.
BACA JUGA:Cuan Besar! Harga Emas di Palembang Terus Naik, Ini Perinciannya