Gerakan Pramuka Menggali Nilai Luhur
PALEMBANG - Sebanyak 240 peserta dari 15 Kwarcab se-Sumsel, berikut Pembina Pendamping 30 orang dan Pimpinan Kontingen 15 orang meramaikan perlombaan tingkat IV Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sumsel tahun 2023, pada 14-19 Maret 2023 di Bumi Perkemahan Gandus dan Batalyon Infanteri Raider Gandus Palembang.
H Giri Ramanda N Kiemas SE MM, Ketua Pelaksana Lomba menjelaskan ada 23 tangkai perlombaan mengambil motto “Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan” dengan tema “Penggalang Cerdas, Tangguh, dan Berkarakter”. "Dengan semangat ini diharapkan Pemenang Lomba Tingkat IV Kwarda Sumsel lebih siap dan berprestasi pada lomba tingkat V yang akan berlangsung 17-23 Juni 2023 di Cibubur Jakarta," ucapnya.
Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sumsel, Drs H Riza Fahlevi MM mengatakan rasa bangga dan selamat kepada peserta lomba yang telah terpilih melalui seleksi ketat dan berjenjang mulai dari tingkat Gugus Depan, Kwartir Ranting, dan Kwartir Cabang. "Semoga perlombaan ini menjadi sarana untuk mengukur kesiapan adik-adik berprestasi pada lomba tingkat V di Jakarta nantinya," terangnya.
BACA JUGA : Pengumuman! Inilah Jadwal Libur Sekolah Awal Ramadan di Sumsel BACA JUGA : Bulan Ramadan Masih Diguyur Hujan
Katanya, gerakan Pramuka adalah organisasi yang menyelenggarakan pendidikan kepramukaan di Indonesia. Sebagai sebuah organisasi yang besar, Gerakan Pramuka yang memiliki tugas pokok melaksanakan pendidikan bagi kaum muda Indonesia di luar sekolah. "Pendidikan ini untuk melengkapi pendidikan di lingkungan keluarga dan sekolah. Pendidikan tersebut dimaksudkan untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka," ujarnya.
Dikatakan, lomba ini untuk menyediakan wadah, tempat bertemu, dan berkumpul di luar lingkungan pendidikan formal. "Kegiatan ini juga dilaksanakan dalam rangka mewujudkan dan memberikan kegiatan yang menarik, menantang dan mengandung unsur pendidikan bagi Pramuka usia Penggalang. Lomba tingkat juga dapat dimaknai sebagai upaya Gerakan Pramuka menggali kembali nilai-nilai luhur yang pernah diajarkan Lord Baden Powell," katanya.
"Seorang Pandu sejati dipandang sebagai orang yang dapat dipercaya. Seorang yang tidak akan mengecewakan dalam menjalankan kewajibannya. Karena pendidikan kepramukaan yang diajarkan Baden Powell menyeimbangkan antara human skills, practical skills, dan conceptual skills,” tuturnya.
Ajaran itu masih relevan dan jadi sensor utama menghadapi dampak negatif masyarakat digital dan globalisasi yang makin masif. “Bagi seorang Pramuka menjadikan Dasa Darma sebagai pedoman dan haluan hidupnya, akan tetap terus belajar, melatih dan menempa diri untuk menjadi generasi bangsa yang lebih dan bertanggung jawab demi darma baktinya kepada bangsa dan negara," urainya.
Dia mengatakan, bagaimanapun besarnya tantangan yang dihadapi, seorang pramuka akan tetap terus menjadikan tantangan sebagai peluang meraih cita-cita dan masa depan yang cemerlang. “Lomba Tingkat IV kali ini menyajikan berbagai macam kegiatan, mulai dari kegiatan yang bersifat pengamalan kode kehormatan Pramuka, ketrampilan, dan bela negara, ketrampilan hidup dan manajerial, festival budaya, serta kegiatan teknologi dan informasi,” bebernya.
Menurut Riza, semua jenis kegiatan akan dikembangkan ke dalam bentuk-bentuk kegiatan permainan, pengembangan wawasan, ketrampilan dan kegiatan lomba. “Harapan saya kegiatan ini dapat dikelola dan dilaksanakan dengan baik, karena harus benar-benar menjadi bekal dan motivasi bagi adik-adik Pramuka Penggalang khususnya dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan bagi masa depan mereka,” pungkasnya. (nni/fad)