Sidang Kasus Pembunuhan Siswi AA Dilanjutkan dengan Hadirnya Saksi Winarsi

Reporter: Ardila |

Editor: Irwansyah |

Kamis , 03 Oct 2024 - 19:41

Sidang kasus pembunuhan siswi AA di Pengadilan Negeri Palembang dilanjutkan setelah majelis hakim menolak eksepsi dari tim pengacara terdakwa anak, pada Kamis, 3 Oktober 2024. Foto:Ardila/Sumateraekspres.id--

SUMATERAEKSPRES.ID – Sidang kasus pembunuhan siswi AA di Pengadilan Negeri Palembang kembali dilanjutkan setelah eksepsi dari tim pengacara terdakwa anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) ditolak oleh majelis hakim yang dipimpin oleh Hakim Eduward, SH. Keputusan tersebut diambil dalam sidang yang digelar pada Kamis, 3 Oktober 2024.

Dengan ditolaknya eksepsi, sidang akan berlanjut pada hari Jumat, 4 Oktober, dengan agenda menghadirkan para saksi, termasuk ibu korban, Winarsi, yang merupakan pelapor kepada pihak kepolisian.

Zahra, pengacara dari pihak korban yang tergabung dalam tim 911, menilai keputusan hakim tersebut tepat. Ia menjelaskan bahwa eksepsi yang diajukan tidak dapat dibenarkan, mengingat bukti yang dikumpulkan oleh penyidik sudah dianggap lengkap.

"Kalau sudah naik P21, artinya bukti sudah memenuhi syarat," jelasnya.

Pihaknya juga siap untuk menghadirkan saksi-saksi yang dapat mendukung kasus tersebut.

Dalam sidang, hakim berpendapat bahwa eksepsi yang diajukan oleh tim hukum terdakwa telah menyentuh pokok perkara, sehingga perlu dibuktikan dalam proses persidangan.

Hermawan, pengacara korban lainnya, menambahkan bahwa penolakan eksepsi ini memungkinkan persidangan untuk terus berlanjut.

Ia mengharapkan semua 13 saksi yang telah diperiksa oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dapat hadir untuk memberikan keterangan yang memperjelas kasus pembunuhan siswi SMP AA yang terjadi di Kuburan Cina Palembang.

"Semua saksi harus ditampilkan agar kebenaran materil dapat terungkap," tegasnya.

sidang kasus pembunuhan siswi aa dilanjutkan dengan hadirnya saksi winarsi                            sumateraekspres.id – sidang kasus pembunuhan siswi aa di pengadilan negeri palembang kembali dilanjutkan setelah eksepsi dari tim pengacara terdakwa anak yang berhadapan dengan hukum (abh) ditolak oleh majelis hakim yang dipimpin oleh hakim eduward, sh. keputusan tersebut diambil dalam sidang yang digelar pada kamis, 3 oktober 2024.
dengan ditolaknya eksepsi, sidang akan berlanjut pada hari jumat, 4 oktober, dengan agenda menghadirkan para saksi, termasuk ibu korban, winarsi, yang merupakan pelapor kepada pihak kepolisian.
baca juga:diduga enggan kembali asrama, siswa madrasah ini akhiri hidup dengan cara tragis, begini curhatannya sebelum t
baca juga:seni, budaya, dan teknologi sinergi kembangkan wisata
zahra, pengacara dari pihak korban yang tergabung dalam tim 911, menilai keputusan hakim tersebut tepat. ia menjelaskan bahwa eksepsi yang diajukan tidak dapat dibenarkan, mengingat bukti yang dikumpulkan oleh penyidik sudah dianggap lengkap.
"kalau sudah naik p21, artinya bukti sudah memenuhi syarat," jelasnya.
pihaknya juga siap untuk menghadirkan saksi-saksi yang dapat mendukung kasus tersebut.
baca juga:seni, budaya, dan teknologi sinergi kembangkan wisata
baca juga:informasi warga, ringkus dua pengedar sabu, ini bb yang didapat 
dalam sidang, hakim berpendapat bahwa eksepsi yang diajukan oleh tim hukum terdakwa telah menyentuh pokok perkara, sehingga perlu dibuktikan dalam proses persidangan.
hermawan, pengacara korban lainnya, menambahkan bahwa penolakan eksepsi ini memungkinkan persidangan untuk terus berlanjut.
ia mengharapkan semua 13 saksi yang telah diperiksa oleh jaksa penuntut umum (jpu) dapat hadir untuk memberikan keterangan yang memperjelas kasus pembunuhan siswi smp aa yang terjadi di kuburan cina palembang.
"semua saksi harus ditampilkan agar kebenaran materil dapat terungkap," tegasnya.
baca juga:kunjungan penjabat bupati empat lawang ke lokasi kebakaran di desa sawah
baca juga:buat anak ketagihan datang ke posyandu, geber inovasi tarik kunjungan
dalam sidang selanjutnya, hermawan juga berencana menghadirkan beberapa saksi yang dianggap dapat meringankan terdakwa, dengan harapan seluruh keterangan yang relevan dapat diperdengarkan di persidangan.
kasus ini melibatkan empat anak sebagai terdakwa, is (16), mz (13), ms (12), dan as (12), yang didakwa dalam kasus dugaan pembunuhan siswi berusia 13 tahun tersebut.